Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, terpaksa harus belajar di emper. Belajar mengajar di emper dilakukan akibat ruang kelas jebol.
Kelas yang seharusnya dipakai para siswa belajar juga ditakutkan roboh sewaktu-waktu. Situasi ini sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu karena para guru waswas saat memberikan pelajaran kepada siswa.
Kepala SDN 2 Batumadeg, I Wayan Sadra, mengatakan kondisi kelas sudah tak layak dan tidak bisa dipaksakan untuk digunakan. Di satu sisi, proses belajar mengajar harus tetap dilaksanakan sehingga sarana di dalam kelas dikeluarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Papan tulis, meja kursi siswa dikeluarkan untuk belajar. Kami takut sekolah roboh apalagi anak kecil, itu sangat bahaya," kata Sadra, Jumat (26/4/2024).
Sadra mengungkapkan kondisi satu bangunan sekolah yang memprihatinkan sebenarnya sudah dilaporkan. Pihaknya juga telah mengajukan proposal pada 2023 untuk perbaikan.
Sayangnya, belum ada tindak lanjut mengenai ruang kelas di SDN 2 Batumadeg. Guru di sekolah itu pun tidak berani mengambil risiko mengajar di dalam kelas karena kondisi atap yang terlihat sudah jebol.
"Agar pendidikan jangan sampai tersendat, kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan dengan fasilitas minim," jelas Sadra.
Untuk diketahui, SDN 2 Batumadeg belum pernah diperbaiki sejak dibangun pada 1978. Salah satu SD di Nusa Penida itu kini memiliki siswa sebanyak 75 orang, terdiri dari 43 laki-laki dan 32 perempuan.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung, I Ketut Sujana, mengatakan perbaikan SDN 2 Batumadeg belum bisa menggunakan dana APBD Klungkung 2024.
"Kami sudah susun sebagai skala prioritas dalam penanganannya, dan kami ajukan melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK)," katanya.
Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru mengatakan sejumlah guru sempat mengadu keadaan SDN 2 Batumadeg. Para guru melaporkan siswanya tidak bisa belajar di kelas karena kelas rusak dan membahayakan siswa.
"Kami segera konfirmasi dinas pendidikan terkait hal ini, karena ini sangat bahaya dan harus diutamakan perbaikannya," kata anggota DPRD asal Nusa Penida ini.
Baru meminta Disdikpora Klungkung memilah sekolah yang harus didahulukan untuk ditangani. Dengan demikian tidak terjadi adanya siswa yang sampai belajar di luar kelas.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan apalagi tinggal di kawasan wisata, tolong segera ditangani," pinta Baru.
(hsa/dpw)