Sinyal Rivalitas Koster dan Giri Prasta Jelang Pilgub Bali

Round Up

Sinyal Rivalitas Koster dan Giri Prasta Jelang Pilgub Bali

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 13 Apr 2024 09:54 WIB
Momen mesra Nyoman Giri Prasta dan WayanKoster di acara hibah aset tanah Pemprov Bali untuk perluasan Pura Dalem Desa Adat Tandeg dan untuk Kantor Perbekel serta GOR Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Senin (8/5/2023). (Istimewa)
Nyoman Giri Prasta dan Wayan Koster. (Istimewa)
Denpasar -

Tensi politik di Pulau Dewata kembali menghangat menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Sinyal rivalitas antara Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster dengan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga kembali mencuat.

Kedua kader partai banteng itu disebut-sebut sedang berebut rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa maju sebagai calon gubernur (cagub) Bali. Berdasarkan tradisi di PDIP, Koster dinilai lebih berpeluang kembali maju sebagai gubernur Bali dua periode karena berstatus petahana atau incumbent.

Di sisi lain, popularitas Giri Prasta juga sedang meroket menjelang akhir masa jabatannya sebagai Bupati Badung dua periode. Terlebih, belakangan ia sibuk bersafari ke sejumlah kabupaten lain di Bali untuk bagi-bagi dana hibah hasil penyisihan pajak hotel dan restoran (PHR) lewat program 'Badung Angelus Buana'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasan terkait sinyal rivalitas antara Koster dan Giri Prasta menjelang Pilgub Bali 2024.

Baliho Giri Prasta Bertebaran

Baliho berisi dukungan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta untuk maju pada Pilgub Bali 2024 mulai bermunculan. Baliho politikus PDIP itu terpajang di Jalan Raya Beringkit menuju Singaraja, tepatnya sebelum masuk Jalan Terminal Mengwi. Baliho itu memuat gambar Giri Prasta.

Satu billboard dukungan terhadap politikus PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, itu juga terpasang di Jalan Denpasar-Gilimanuk, di Beringkit, Desa Mengwitani. Menurut warga, baliho itu sudah ada sejak awal pekan lalu.

Baliho Giri Prasta mulai bermunculan jelang Pilgub Bali 2024.Baliho Giri Prasta mulai bermunculan jelang Pilgub Bali 2024. Foto: Agus Eka Purna Negara/detikBali

Giri Prasta mengaku tidak tahu dan tidak ada meminta siapa pun memasang baliho bertuliskan "Giri untuk Bali-Kawal Sampai Jadi" tersebut. "Aduh maaf, demi tuhan nggak tahu urusan itu (baliho). Nanti jangan bilang saya yang nyuruh (pasang baliho) ya. Nggak tahu siapa yang pasang," kata Giri Prasta di sela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja GKPB Jemaat Betlehem Untal Untal di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Jumat (12/4/2024).

Ia membantah sedang bersaing untuk berebut rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa maju dalam Pilgub Bali 2024. Politikus PDIP asal Kecamatan Petang, Badung, itu menegaskan tetap menghormati keputusan DPP PDIP. "Oh tidak, sudah pasti tidak (maju cagub)," ujar Giri Prasta.

Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Jaya Negara juga menampik ada persaingan di internal partainya untuk merebut tiket ke Pilgub 2024. Menurutnya, semua petinggi partai berlambang banteng pada tingkat DPC maupun DPD boleh mempromosikan diri sebagai bagian dari proses berdemokrasi.

"Bukan persaingan. Kami nggak bersaing. Artinya, siapapun (kader atau petinggi PDIP Bali) boleh dimunculkan," kata Jaya Negara.

Meski begitu, Jaya Negara menekankan seluruh kader wajib menunggu keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dia memastikan tidak ada suara-suara kader atau petinggi PDIP Bali yang condong ke sosok tertentu. "Setelah ada keputusan (ketum partai), kami wajib menghormati," pungkasnya.

Kata Pengamat soal Rivalitas Koster dan Giri Prasta

Berdasarkan hasil survei Archi Indonesia (Archi Research Strategic Consulting), nama Giri Prasta berada di posisi kedua dari 10 tokoh yang dipilih responden sebagai bakal calon gubernur (cagub) Bali. Adapun, Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster masih meraih elektabilitas tertinggi.

Pengamat politik dari Undiknas Denpasar I Nyoman Subanda menyebut sinyal rivalitas di internal PDIP antara Giri Prasta dengan Koster mulai terlihat. Meski kedua politikus itu menyatakan tidak ingin bersaing, Subanda menilai baliho Giri Prasta yang bertebaran di jalanan Badung sebagai bagian dari strategi politik.

"Giri Prasta itu orang politik dan bupati. Bagaimanapun kelompok mereka adalah politikus. Kalau politikus penuh dengan simbol dan strategi," kata Subanda, Jumat.

Terkait rivalitas Giri Prasta dan Koster, Subanda melanjutkan, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Koster, kata dia, pernah menjadi gubernur Bali dan sukses melobi pemerintah pusat menggelontorkan APBN untuk pembangunan di Bali.

Sementara Giri Prasta juga dianggap sukses membangun Kabupaten Badung dan saat ini sosoknya sedang populer. Subanda menyebut Giri Prasta dan Koster sebagai politikus yang loyal kepada partai meski keduanya gagal memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md saat Pilpres 2024.

"Logika politik, seharusnya Koster yang berpeluang lebih tinggi (dapat tiket maju Pilkada 2024 dari PDIP). Satu, karena dia incumbent dan berhasil membawa dana-dana (dari pemerintah) pusat ke sini untuk pembangunan," katanya.

Meski begitu, kedua tokoh PDIP di Bali itu pada akhirnya harus tunduk pada keputusan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Baik Giri Prasta dan Koster juga berpeluang dipasangkan untuk maju Pilgub Bali 2024.

"Menurut saya sepanjang (Koster dan Giri Prasta) tidak cacat politik, tidak melawan induk partai, dan ada progres pembangunan, calon incumbent akan diutamakan. Tradisinya PDIP memang begitu," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads