Baliho bergambar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bertebaran menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Namun, Giri Prasta mengaku tidak tahu dan tidak ada meminta siapa pun memasang baliho bertuliskan "Giri untuk Bali-Kawal Sampai Jadi" tersebut.
"Aduh maaf, demi tuhan nggak tahu urusan itu (baliho). Nanti jangan bilang saya yang nyuruh (pasang baliho) ya. Nggak tahu siapa yang pasang," kata Giri Prasta di acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKPB Jemaat Betlehem Untal Untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Jumat (12/4/2024).
Bupati Badung yang telah menjabat dua periode itu mengatakan tidak ada bersaing dengan siapapun untuk berebut rekomendasi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk dengan Wayan Koster yang juga digadang-gadang maju untuk periode kedua sebagai Gubernur Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, politikus PDIP asal Kecamatan Petang, Badung, itu menegaskan tidak akan berkontestasi di Pilgub Bali 2024, dan menyebut tetap menghormati keputusan DPP PDIP. "Oh tidak, sudah pasti tidak (maju cagub)," ujar Giri Prasta.
Sebelumnya, baliho berisi dukungan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta untuk maju pada Pilgub Bali 2024 mulai bermunculan. Pantauan detikBali, Kamis (11/4/2024), baliho politikus PDI Perjuangan itu terpajang di Jalan Raya Beringkit menuju Singaraja, tepatnya sebelum masuk Jalan Terminal Mengwi. Baliho itu memuat gambar Giri Prasta. Ada tulisan 'Giri untuk Bali'.
Satu billboard dukungan terhadap politikus PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, itu juga terpasang di Jalan Denpasar-Gilimanuk, di Beringkit, Desa Mengwitani. Menurut warga, baliho itu sudah ada sejak awal pekan lalu.
PDIP Bali sudah buka suara soal kemunculan baliho Giri Prasta. Partai menampik ada persaingan internal untuk merebut tiket ke Pilgub 2024.
"Bukan persaingan. Kami nggak bersaing. Artinya, siapapun (kader atau petinggi PDIP Bali) boleh dimunculkan," kata Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Jaya Negara.
Jaya Negara mengatakan semua petinggi partai berlambang banteng, baik pada tingkat DPC maupun DPD, boleh mempromosikan diri untuk maju pada Pilkada 2024. Menurutnya, hal itu sudah menjadi proses demokrasi di PDIP Bali.
Hanya, sebagai kader dan pengurus partai, Jaya Negara memandang wajib menunggu keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait siapa yang akan maju pilkada di Bali. Dia memastikan tidak ada suara-suara kader atau petinggi PDIP Bali yang condong ke sosok tertentu.
"Intinya muaranya itu di DPP PDIP. Ibu Ketua Umum yang menentukan. Setelah ada keputusan, kami wajib menghormati. Kami selaku pengurus partai juga nggak bisa cenderung (mendukung) ke mana," tuturnya.
(hsa/hsa)