Shuttle Bus di Besakih Kini Gratis untuk Pemedek Selama Karya IBTK

Karangasem

Shuttle Bus di Besakih Kini Gratis untuk Pemedek Selama Karya IBTK

I Wayan Sui Suadnyana, I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 04 Apr 2024 14:36 WIB
Para pemedek naik shuttle bus di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali, beberapa waktu lalu. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Foto: Para pemedek naik shuttle bus di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali, beberapa waktu lalu. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Shuttle bus listrik kini bisa dinikmati gratis oleh pemedek atau umat Hindu yang bersembahyang di Pura Agung Besakih. Shutlle bus digratiskan selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) berlangsung hingga Minggu (14/4/2024).

"Mulai hari ini, seluruh pemedek yang ingin naik shuttle bus kami gratiskan, namun kami tetap utamakan lansia, ibu hamil, dan anak-anak," kata Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta, Kamis (4/4/2024).

Sebelumnya, layanan shuttle bus dari Parkir Manik Mas menuju Padma Buana Pura Agung Besakih hanya gratis untuk lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan anak-anak. Pemedek lainnya dikenakan tarif sebesar Rp 20 ribu untuk sekali antar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Shuttle bus gratis ini hanya berlaku saat Karya IBTK saja. Setelah karya berakhir, tarif akan kembali normal seperti biasa," ujar Muliarta.

Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih menggratiskan layanan shuttle bus demi memaksimalkan pelayanan kepada pemedek. Harapannya, pemedek tetap nyaman selama berlangsungnya Karya IBTK, mengingat jumlah yang datang bersembahyang sangat padat.

Namun pemedek kini harus rela antre lebih lama dengan digratiskannya layanan shuttle bus tersebut. Sebab, hanya tersedia 10 shuttle bus dari Parkir Manik Mas menuju Padma Buana.

Jumlah itu tentu tidak bisa memberikan pelayanan secara cepat kepada seluruh pemedek yang datang ke Pura Agung Besakih. Terlebih untuk satu shuttle bus hanya mampu menampung sekitar 13 orang saja.

"Karena pemedek cukup ramai hari ini, saya lihat justru banyak yang memilih jalan kaki atau ngojek, karena kalau nunggu shuttle bus antrenya lumayan lama meskipun gratis," ucap Muliarta.

Selain itu, karena shuttle bus menggunakan tenaga listrik, jika digunakan secara terus-menerus tentu dayanya akan cepat habis. Shuttle bus perlu diisi daya sebelum digunakan kembali mengantar dan menjemput para pemedek.




(hsa/hsa)

Hide Ads