Sumiati, warga Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim), sangat bersyukur. Ia kini bisa mudik langsung dari Bali menuju kampung halamannya di Pulau Raas setelah empat tahun lamanya tidak pulang.
"Terakhir waktu anak-anak saya masih kecil, 4 tahun lalu kira-kira. Alhamdulilah sekarang ada fasilitas mudik gratis," kata Sumiati kepada detikBali di Pelabuhan Celukan Bawang, Kamis (4/4/2024).
Sumiati adalah satu dari sekian penumpang yang pulang ke Pulau Raas dari Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Ia dapat langsung pulang ke Pulau Raas setelah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka jalur khusus pemudik dari Pelabuhan Celukan Bawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya sekadar membuka rute khusus, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub juga memfasilitasi para pemudik secara gratis.
Pantauan detikBali, sejumlah pemudik sudah memadati Pelabuhan Celukan Bawang sejak pukul 08.00 Wita. Mereka kemudian diberangkatkan dari Pelabuhan Celukan Bawang menuju Kepulauan Raas pukul 09.00 Wita.
Para pemudik yang berangkat pukul 09.00 Wita menggunakan Kapal Negara (KN) Chundamani. Kapal ini sebelumnya dikerahkan dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Perak.
Sebelum ada mudik gratis, perempuan yang tinggal di Desa Sumberkima ini mudik melalui Pelabuhan Gilimanuk. Sumiati harus berkendara dari rumahnya kemudian menyebrang ke Pulau Jawa dari Pelabuhan Gilimanuk.
Sumiati kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Raas melalui Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jatim. Perjalanan Sumiati dan keluarganya dari Bali menuju ke Kepulauan Raas sebelumnya bisa menghabiskan duit hingga Rp 1 juta.
Perempuan berusia 23 tahun ini mengakui biaya mudik menjadi lebih hemat dengan adanya program gratis dari Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
"Kalau yang ini baru pertama ikut mudik gratis di sini. Paling cuma ongkos bensin Rp 20 ribu dari rumah ke Pelabuhan Celukan Bawang," jelasnya.
Pemudik lain, Zainur Rosib rela berangkat dari Kabupaten Badung bersama empat keluarganya sekitar pukul 00.00 Wita demi bisa pulang ke Pulau Raas secara gratis. Mereka sampai di Pelabuhan Celukan Bawang pukul 07.00 Wita
Menurutnya, program yang diinisiasi oleh pemerintah ini sangat membantu masyarakat Kepulauan Raas. Terlebih Kepulauan Raas hanya bisa diakses menggunakan transportasi laut.
"Maka dengan adanya pelayanan mudik gratis kami sangat bersyukur dan berterimakasih," ungkap Zainur penuh syukur.
Zainur dan keluarganya biasanya mudik dari Bali menggunakan jasa travel hingga Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Seusai itu, ia baru melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Raas menggunakan kapal.
"Perjalanan dari Pelabuhan Jangkar ke Raas normalnya 4,3 jam. Kalau sekarang alhamdulilah langsung turun di Raas tidak isi transit," ucap Zainur.
Perjalanan mudik dari Bali menuju Kepulauan Raas melewati tanah Jawa menghabiskan biaya yang lebih besar. Menurut Zainur, biayanya bervariasi antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Nominal itu belum termasuk tiket penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu.
Pria yang bekerja di artshop di Badung ini berharap program mudik gratis melalui Pelabuhan Celukan Bawang menuju Pulau Raas bisa berkelanjutan. Zainur juga berharap pemerintah mengakomodasi kepulangan pemudik ke Bali saat arus balik.
"Mudah-mudahan bukan hanya mudiknya, tapi arus baliknya juga kita diperhatikan. Kami berharap juga kegiatan ini bukan hanya menjadi kegiatan pertama dan terakhir, tapi mudah-mudahan menjadi kegiatan yang berkelanjutan untuk kenyamanan kita sebagai rakyat indonesia," tandasnya.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Jon Kenedi mengatakan ada tiga kapal yang digunakan untuk mengangkut pemudik dari Bali menuju Kepulauan Raas. Tiga kapal tersebut terdiri dari dua kapal navigasi dan satu kapal pangkalan.
Kapal pangkalan, kata Jon, biasanya digunakan untuk patroli laut, sedangkan kapal navigasi biasanya digunakan untuk mengecek dan merawat rambu-rambu di laut. Tiga kapal tersebut bisa mengangkut pemudik sebanyak 270 orang.
"Untuk mudik gratis dari kami ini baru pertama kali. Nanti saat Natal dan tahun baru bulan Desember juga kami akan siapkan layanan gratis pulang kampung bagi yang ingin pulang kampung," terangnya
(hsa/hsa)