.webp)
Ketua DPD PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah mengungkap hubungan antara partainya dengan Partai Gerindra. Menurutnya, komunikasi PDIP dengan partai besutan Prabowo Subianto itu terbangun baik setelah Pilpres 2024.
Lantas, apakah PDIP akan bergabung dengan pemerintahan yang baru?
"Komunikasi kami terbangun dengan baik. Kami tidak ada hambatan ideologis maupun politis, karena kami sudah menjadi kawan seiring selama 10 tahun terakhir," kata Said, Senin (25/3/2024), seperti dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said menyebut PDIP dan Gerindra merupakan mitra tanding yang luar biasa. "PDIP-Gerindra itu, apa ya, bagi saya menjadi sparring partner yang luar biasa," imbuhnya.
Disinggung terkait kemungkinan PDIP bergabung dengan koalisi pemerintahan yang baru, Said menyerahkan sikap itu kepada DPP PDIP. Meski begitu, dia menegaskan partai berlambang banteng itu masih fokus mengawal gugatan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau bab yang satu itu, tentu kami menunggu bagaimana keputusan DPP partai. Karena hari ini konsentrasi kami adalah untuk maju di Mahkamah Konstitusi," tegas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Sain menilai tidak ada hambatan ideologis dan politis antara PDIP dengan Gerindra. Dia kembali menekankan partainya akan tetap maju menggugat hasil pilpres di MK.
"Karena bagi PDIP sebagaimana saya sampaikan, tidak ada hambatan ideologis maupun politis. Akan tetapi, karena ini menyangkut marwah partai, maka PDIP akan tetap maju ke Mahkamah Konstitusi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)
