Umat muslim serentak melaksanakan salat Tarawih pertama puasa Ramadan, Senin (11/3/2024). Tarawih pertama ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi di Bali.
Saat Nyepi, seluruh masyarakat di Pulau Dewata tidak diperkenankan keluar rumah. Meski demikian, umat muslim diperbolehkan menggelar salat Tarawih dengan beberapa aturan yang harus dilakukan.
Salah satunya salat Tarawih yang dilaksanakan di Masjid Agung Asasuttaqwa Kampung Bugis, Tuban, Kuta, Badung. Salat Tarawih di masjid ini dilakukan dengan kondisi gelap gulita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikBali di lokasi, masjid tersebut melaksanakan salat Isya dan Tarawih sekitar pukul 20.05 Wita. Saat umat muslim Kampung Bugis melaksanakan salat, di luar tampak beberapa pecalang yang ikut berjaga demi kelancaran dan keamanan ibadah Tarawih.
Tampak beberapa pecalang dari Desa Adat Tuban menyalami jemaah yang datang ke masjid untuk salat Tarawih.
Ketua Takmir Masjid Agung Asasuttaqwa, Sidik, menuturkan kondisi ini lebih khidmat dan khusyuk saat menjalankan ibadah Tarawih.
"Khusyuk, karena nggak banyak (jemaah), jadi imam dan shaf di belakang lancar nggak ada masalah," ujar Sidik saat ditemui seusai salat Tarawih, Senin (311/3/2024).
Saat Nyepi, kata Sidik, pihak masjid tidak membuka secara umum untuk pelaksanaan salat Tarawih. Khusus pengurus masjid dan warga terdekat saja yang diperbolehkan salat di masjid.
"Karena khusus malam ini (Nyepi) yang umum sudah kami tutup khusus pengurus saja. Pengurus 10 orang," jelasnya.
Pun demikian, Sidik menyampaikan hal ini sudah biasa terjadi di Tuban khususnya Kampung Bugis. Sebab, toleransi umat beragama di desa ini sudah terjadi turun temurun dari nenek moyang mereka.
"Kalau kami ada Idul Fitri yang menjaga pecalang, kalau Idul Fitri kan meluap jemaahnya. Jadi kami dijaga oleh pecalang, jadi turun temurun Kampung Bugis ini sudah berapa abad sudah di sini," tutur Sidik.
(nor/hsa)