Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur 28 Menit di Pesawat gegara Kelelahan Urus Bayi

Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur 28 Menit di Pesawat gegara Kelelahan Urus Bayi

Tim detikNews - detikBali
Sabtu, 09 Mar 2024 19:04 WIB
Ilustrasi kokpit
Ilustrasi kokpit pesawat. Foto: (Getty Images/StockByM)
Denpasar -

Pilot dan kopilot maskapai Batik Air penerbangan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tujuan Jakarta tidur bersamaan selama 28 menit. Hal tersebut diungkapkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dikutip dari detikNews, dalam laporan pendahuluan (preliminary report) investigasi penerbangan KNKT, dijelaskan peristiwa itu terjadi pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot itu menerbangkan pesawat Batik Air, jenis Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV.

"Pesawat itu dioperasikan pilot dan kopilot beserta 4 kru," demikian keterangan KNKT seperti dilihat detikcom, Sabtu (9/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi

Pesawat itu awalnya terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo di Kendari. Pada hari yang sama, pesawat kembali terbang ke Bandara Soetta Jakarta.

KNKT mendapatkan keterangan bahwa kopilot mengaku kurang beristirahat kepada pilot. Kru pesawat sudah bersiap sejak 01.25 WIB.

ADVERTISEMENT

"Penerbangan pertama dari Jakarta dijadwalkan berangkat pada 02.55 WIB (19.55 UTC) dan kru harus masuk untuk bertugas pada 01.25 LT (local time). Selama persiapan penerbangan, second in command (SIC atau kopilot) mengabarkan pilot in command (PIC atau pilot) bahwa dia kurang istirahat," kata KNKT.

Sesampainya di Kendari, ATC memberitahu bahwa cuacanya di bawah standar dan bandara juga belum buka. Pesawat kemudian bertahan selama 30 menit di udara.

Pukul 07.11 waktu lokal, pesawat itu mendarat di Kendari. Kedua pilot kemudian makan mi instan kemasan gelas (cup) di kokpit.

Pukul 00.05 UTC atau 08.05 WIB, pesawat itu kembali terbang dari Kendari menuju Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723. Namun, dalam penerbangan kali ini, pilot bertindak sebagai pilot monitoring (PM) dan kopilot yang tadi sudah tidur bertindak sebagai pilot flying (PF). Pilot pun bergantian istirahat dengan kopilot.

Singkat cerita, kopilot berkomunikasi dengan Area Control Center (ACC) Jakarta. ACC memberikan instruksi arah terbang pesawat pukul 01.43 UTC. Kopilot tertidur setelah berkomunikasi dengan ACC Jakarta.

Pada pukul 02.11 UTC atau 09.11 WIB, pilot dan kopilot terbangun atau 28 menit setelah transmisi terakhir terekam dari SIC (kopilot), PIC (pilot) terbangun dari tidur dan sadar bahwa pesawat sudah tidak lagi berada di jalur penerbangan yang benar. Beruntung pesawat mendarat dengan selamat.

Kelelahan karena Urus Bayi dan Pindah Rumah

KNKT meminta keterangan kepada pilot dan kopilot terkait kegiatan selama sekitar H-3 penerbangan. Kopilot mengaku kelelahan karena membantu mengurus bayi kembarnya yang berusia 1 bulan dan sempat pindah rumah pada 22 Januari 2024.

"Istrinya merawat bayi-bayi tersebut dan SIC (kopilot) membantu selama di rumah," tulis KNKT.

Pada 23 Januari, kopilot libur dan bangun pukul 08.00 WIB. Setelah itu, dia pindahan rumah.

"Setelah packing selesai sore harinya, SIC berangkat ke tempat barunya rumah dalam waktu sekitar satu setengah jam," katanya.

Batik Air Buka Suara

Batik Air buka suara atas insiden tersebut. Pihak Batik Air mengatakan komitmen maskapainya untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang.

"Batik Air dengan komitmen kuat pada keamanan dan kenyamanan penumpang, menyampaikan berbagai langkah pengembangan standar operasional dan kinerja pilotnya. Menjadi prioritas terdepan, keselamatan sebagai nilai inti yang tidak dapat ditawar, menunjukkan dedikasi perusahaan untuk senantiasa memperkuat layanan penerbangan," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, saat dihubungi, Sabtu.

Danang mengatakan pihaknya juga telah melakukan langkah tegas kepada pilot dan kopilot. Keduanya telah dibebastugaskan dari tugasnya di Batik Air sejak akhir Januari 2024.

"Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024. Keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh," ujar Danang.




(nor/nor)

Hide Ads