Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengakui calon anggota legislatif (caleg) Gerindra sulit bersaing di Kabupaten Bangli untuk mendapatkan kursi DPRD Provinsi Bali. Sejauh ini, De Gadjah memastikan Gerindra sudah mendapat 10 kursi di DPRD Provinsi Bali periode 2024-2029. Satu-satunya yang tak menempatkan wakil adalah Kabupaten Bangli.
Ada tiga caleg Gerindra untuk DPRD Bali yang ikut dalam kontestasi Pemilu 2024 di Bangli. Namun, raihan suara mereka di bawah target. Yakni, Ida Bagus Putra dengan 757 suara, Agus Dwi Cahaya Purnama 332 suara, dan Ni Nyoman Muliartini 81 suara. Walhasil, Bangli satu-satunya kabupaten yang tidak menempatkan wakil dari Gerindra di DPRD Bali.
"Semua dapat (kursi), cuma Bangli. Denpasar dua dan Buleleng dua," kata De Gadjah di kantor DPD Gerindra Bali, Denpasar, Senin (26/2/2024).
Selain Bangli, raihan caleg Gerindra di Kabupaten Klungkung juga meleset dari target. De Gadjah mengungkapkan Klungkung hanya mendapatkan satu kursi di DPRD Bali.
"Klungkung miss satu, memang Bangli berat. Target kami kan Klungkung dua juga, (sama) Buleleng dan Denpasar," ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu.
Padahal, target awal Gerindra Bali adalah seluruh kabupaten/kota mendapatkan kursi di provinsi.
Selain itu, DPR RI juga di luar prediksi De Gadjah. Awalnya, Gerindra Bali menargetkan dua kursi di DPR RI. Namun, Gerindra harus puas mendapatkan satu kursi, yaitu I Dewa Gde Agung Widiarsana dengan perolehan suara sementara 20.182.
"Yang pasti semua bekerja, partai juga bekerja, mungkin kami harus bekerja lebih keras lagi. Saya ketua DPD kan baru 2021, mungkin setelah ini ke depan lebih baik lagi dengan sistem-sistem yang kami punya," tuturnya.
Meski begitu, De Gadjah tetap bersyukur Gerindra Bali mendapatkan satu kursi di DPR RI. Sebab, pada Pemilu 2019, Gerindra gagal menempatkan wakil asal Bali di Senayan.
Menurutnya, keberhasilan mengembalikan kursi DPR RI merupakan faktor dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan masyarakat Bali yang percaya dengan partai berlambang burung garuda itu.
"Kerja keras semua kader ya, dan juga faktor Pak Prabowo. Intinya, kami doa dan berusaha," ucap De Gadjah.
Ditanya soal caleg yang tidak lolos, De Gadjah memastikan seluruh caleg akan mendapatkan kompensasi per bulan selama lima tahun sesuai perolehan suara. Namun, ia enggan mengatakan berapa nomimalnya.
"Ya ada harga minimal suara lah ya, kalau tingkat dua minimal 500, provinsi 2.500. tapi jumlahnya beda," tandas pria berbadan kekar itu.
(hsa/hsa)