Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali Wayan Koster buka suara terkait ancaman PDIP yang tidak akan melantik para caleg peraih suara besar tapi tidak bisa memenangkan calon presiden/wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Koster mengatakan masih menunggu perhitungan final dari KPU RI.
"Nanti kalau sudah final perhitungan baru akan dibahas," jawabnya melalui pesan singkat kepada detikBali, Rabu (21/2/2024).
PDIP sebelumnya menginstruksikan seluruh kadernya yang maju pemilihan legislatif (pileg) untuk mengedepankan suara Ganjar-Mahfud. Jika raihan suara caleg tersebut lebih besar dibandingkan perolehan suara Ganjar-Mahfud, PDIP tidak akan mengizinkan calon legislator itu menjadi anggota dewan terpilih. Hal tersebut tertuang dalam surat instruksi Nomor 5775/IN/DPP/XII/2023 perihal Instruksi Bergerak Secara Masif Memenangkan Pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster membenarkan partai berlambang banteng itu mengeluarkan surat tersebut agar seluruh caleg bekerja keras untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Surat itu asli, memang benar itu. Intinya agar semua caleg bekerja ekstra keras memenangkan Ganjar-Mahfud," lanjut Gubernur Bali 2018-2023 itu.
Surat instruksi tersebut ditujukan juga kepada seluruh DPD dan DPC PDIP se-Indonesia. Serta, anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota fraksi PDIP.
Eks Bupati Klungkung Tak Khawatir
Mantan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta tidak mengkhawatirkan ancaman sanksi dari PDIP.
"Saya tidak mencemaskan terkait sanksi tersebut, yang jelas sudah berupaya sesuai dengan instruksi, mendahulukan kampanye presiden dan wakil presiden, sebelum kampanye untuk diri sendiri," ujar Suwirta kepada detikBali, Selasa.
Suwirta merupakan salah seorang caleg peraih suara besar di Klungkung. Dia diperkirakan lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Bali. Diketahui, ada tiga jatah kursi DPRD Bali untuk daerah pemilihan (dapil) Klungkung.
Suwirta meyakini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bijak melihat fenomena yang terjadi di masyarakat.
"Semua kembali kepada masyarakat. Kita tunggu hasil real count dari KPU, dan siap memperbaiki kekurangan yang ada. Fenomena ini nyatanya ada di semua wilayah Indonesia, termasuk di Klungkung, Ganjar-Mahfud kalah," jelas pria asal Nusa Penida tersebut.
(nor/gsp)