Eks Bupati Klungkung Tak Cemas Batal Dilantik Jadi Caleg gegara Ganjar Kalah

Eks Bupati Klungkung Tak Cemas Batal Dilantik Jadi Caleg gegara Ganjar Kalah

Putu Krista - detikBali
Rabu, 21 Feb 2024 09:19 WIB
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menunjukkan pakaiannya, Minggu (15/10/2023). Bupati dua periode itu mulai berkemas meninggalkan rumah jabatan dan pindah ke rumah pribadi.
Foto: I Nyoman Suwirta. (dok. Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Mantan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku tidak mengkhawatirkan ancaman sanksi dari partainya, PDI Perjuangan (PDIP). Sebelumnya, PDIP mengancam tidak akan melantik para caleg peraih suara besar yang tidak linier dengan suara pasangan calon presiden/wakil presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di wilayah mereka.

"Saya tidak mencemaskan terkait sanksi tersebut, yang jelas sudah berupaya sesuai dengan instruksi, mendahulukan kampanye presiden dan wakil presiden, sebelum kampanye untuk diri sendiri," ujar Suwirta kepada detikBali, Selasa (20/2/2024).

Suwirta merupakan salah seorang caleg peraih suara besar di Klungkung. Dia diperkirakan lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Bali. Diketahui, ada tiga jatah kursi DPRD Bali untuk daerah pemilihan (dapil) Klungkung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama bersosialisasi dan berkampanye di masyarakat, Suwirta mengaku sudah berusaha maksimal. Termasuk menyebarkan foto-foto dan video berisi program-program Ganjar-Mahfud. Namun, sejauh ini, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berhasil menang di Klungkung.

"Setiap simakrama atau turun ke banjar, ke desa adat, dan kelompok masyarakat, yang saya bawa adalah program Ganjar-Mahfud, baik di kandang PDIP maupun di basis lawan, program capres diutamakan. Nyatanya hasilnya beda," beber mantan politikus Partai Gerindra itu.

ADVERTISEMENT

Terkait ancaman sanksi tidak dilantik, Suwirta meyakini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bijak melihat fenomena yang terjadi di masyarakat.

"Semua kembali kepada masyarakat. Kita tunggu hasil real count dari KPU, dan siap memperbaiki kekurangan yang ada. Fenomena ini nyatanya ada di semua wilayah Indonesia, termasuk di Klungkung, Ganjar-Mahfud kalah," jelas pria asal Nusa Penida tersebut.

Sementara, untuk hasil pileg, Suwirta menyebut sudah merampungkan penghitungan C1-plano yang dikumpulkan dari para saksi di tempat pemungutan suara (TPS). Formulir hasil penghitungan suara itu kemudian direkap secara internal.

Hasilnya Suwirta mengeklaim meraih 51.900 suara dan unggul merata di empat kecamatan seluruh Klungkung.

"Ini melebihi target awal 40 ribu suara, dan ikut mendongkrak suara caleg lain, sehingga dipastikan untuk DPRD Bali PDIP Klungkung meraih dua kursi," tandasnya.

Sementara, berdasarkan real count KPU hingga Rabu (21/2/2024) pukul 09.00 Wita dengan progres 284 dari 649 TPS (43,76 persen), Suwirta meraih suara tertinggi untuk caleg DPRD Bali di Klungkung. Dia mengumpulkan 15.197 suara. Unggul jauh dibanding caleg lainnya. Peringkat kedua ada I Ketut Jularta, caleg petahana Gerindra dengan 4.162 suara. Sedangkan, peringkat ketiga caleg PDIP Tjokorda Gede Agung 3.587.

Diketahui, surat instruksi DPP PDIP terhadap DPD, DPC, anggota dewan, hingga seluruh caleg agar perolehan suara seluruh caleg tiap daerah sama dengan Ganjar-Mahfud beredar di medial sosial.

Surat instruksi tersebut beredar di media sosial X pada Kamis (21/12/2023). Surat instruksi tersebut bernomor 5775/IN/DPP/XII/2023 tertanggal 16 Desember 2023 ditandatangani oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Di dalam poin kedua surat instruksi disebutkan bahwa perolehan suara caleg di setiap dapil harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud, atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk target pemenangan Pilpres 2024.

Pada bagian akhir surat instruksi, disebutkan bahwa untuk caleg yang perolehan suaranya tidak linear dengan perolehan suara Ganjar-Mahfud, maka DPP PDIP akan mempertimbangkan caleg tersebut tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads