Nenek 70 Tahun Ditemukan Tewas di Tengah Sawah Jembrana

Nenek 70 Tahun Ditemukan Tewas di Tengah Sawah Jembrana

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 19 Feb 2024 07:49 WIB
Petugas Inafis Polres Jembrana saat olah TKP lokasi penemuan mayat nenek 70 tahun di tengah sawah Desa Penyaringan, Mendoyo, Jembrana, Minggu (18/2/2024). (dok. Polsek Mendoyo)
Foto: Petugas Inafis Polres Jembrana saat olah TKP lokasi penemuan mayat nenek 70 tahun di tengah sawah Desa Penyaringan, Mendoyo, Jembrana, Minggu (18/2/2024). (dok. Polsek Mendoyo)
Jembrana -

Seorang nenek berusia 70 tahun bernama Ni Kayan Nakti ditemukan meninggal dunia di tengah sawah di Banjar Yehbuah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, pada Minggu (18/2/2024) sore. Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi membenarkan penemuan mayat tersebut.

Suarmadi menjelaskan Nakti pertama kali ditemukan oleh I Gusti Made Susa yang saat itu sedang menggembala bebek di area sawah. Susa melihat Nakti tergeletak di sawah sekitar pukul 17.30 Wita.

"Atas temuan itu, saksi memberitahu anak korban, Ni Komang Parmawati, yang sedang memetik bunga di dekat lokasi kejadian. Parmawati kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mendoyo," ungkap Suarmadi dikonfirmasi detikBali, Senin (19/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Nakti menyebut bahwa korban sempat terlihat keluar rumah sekitar pukul 11.30 Wita dan tidak kembali hingga sore hari. Nakti juga disebut dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit, namun sudah pikun.

"Dari hasil pemeriksaan tim dokter kemarin itu tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun, terdapat beberapa luka, di antaranya luka lecet pada pelipis kiri dan luka lecet di lengan kiri akibat korban terjatuh di pematang sawah. Kulit mengelupas di punggung akibat panas terik matahari," papar Suarmadi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan keterangan keluarga, diduga Nakti meninggal karena serangan jantung atau dehidrasi akibat kepanasan. "Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas kematian korban," imbuh Suarmadi.




(nor/hsa)

Hide Ads