Video Harimau Berkeliaran Gegerkan Warga Kintamani, Begini Penjelasan BKSDA

Video Harimau Berkeliaran Gegerkan Warga Kintamani, Begini Penjelasan BKSDA

Agus Eka - detikBali
Sabtu, 17 Feb 2024 21:41 WIB
Tangkapan layar rekaman video harimau berkeliaran di jalan raya yang menggegerkan warga Kintamani, Bangli, Bali.
Tangkapan layar rekaman video harimau berkeliaran di jalan raya yang menggegerkan warga Kintamani, Bangli, Bali.
Bangli -

Video yang menunjukkan harimau sedang berkeliaran di jalan raya membikin gempar warga Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Musababnya, muncul narasi yang menyebutkan bahwa harimau dalam video viral itu terlihat di kawasan Alas Suter atau hutan bagian timur Kintamani yang berbatasan dengan Karangasem.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) buka suara terkait video yang beredar di kalangan masyarakat Kintamani sejak Jumat (16/2/2024) itu. BKSDA pun membantah harimau berkeliaran seperti terlihat dalam video itu terjadi di Bali.

"Bukan (di Bali). Dari informasi dokumen (video) tersebut, adalah berlokasi di Sumatera. (Pengamatan video) itu jenis harimau Sumatera," tegas Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali Sulistyo Widodo saat dihubungi detikBali, Sabtu (17/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelusuran di berbagai kanal informasi, rekaman video harimau berkeliaran di jalan raya itu terjadi di wilayah Lampung. Tepatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Desa Pemerihan, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, beberapa hari lalu.

Sulistyo meminta warga Bali tidak panik dengan informasi yang menyebut ada harimau berkeliaran tersebut. Menurutnya, harimau asli Bali sudah dinyatakan punah sejak 1950-an. Bahkan, Sulistyo berujar, jejak terkait harimau Bali pun sudah tidak dijumpai lagi.

ADVERTISEMENT

"Dari data lain serta jurnal ilmiah tentang harimau Bali pun terakhir dijumpai sekitar tahun 1930-an. Jadi kemungkinan keberadaan harimau ini sangat kecil," imbuh Sulistyo.

Meski begitu, Sulistyo memastikan petugas lapangan BKSDA Bali tetap memantau kawasan hutan Kintamani dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Dia juga membantah kemungkinan oknum bisa melepasliarkan harimau ke kawasan lain.




(iws/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads