Rumah milik Nenek Wayan Rakni di Banjar Pande, Desa Tegak, Klungkung, Bali, akhirnya dibedah oleh pemerintah kabupaten (pemkab) setempat. Rumah Nenek Rakni yang kondisinya nyaris roboh sebelumnya viral di media sosial (medsos).
Rumah Nenek Rakni dibangun oleh Pemkab Klungkung melalui program bedah rumah. Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika bersama Dinas Sosial (Dinsos) Klungkung meletakkan batu pertama tanda pembangunan kembali rumah berukuran 4x6 meter milik Rakni.
Nenek Rakni terharu saat melihat sejumlah pejabat yang ramai berdatangan ke kediamannya di atas lahan seluas 10 are. Perempuan lanjut usia (lansia) itu tinggal bersama tiga kepala keluarga (KK) di lahan tersebut. KK yang lain sebelumnya sudah mendapat bantuan bedah rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bangunan dari saya kecil milik orang tua, atapnya dulu ilalang sudah diganti jadi genteng dan seng. Tapi sudah rusak juga, temboknya dari tanah liat. Sekarang hanya dipakai dapur karena atapnya sudah bocor, " ujar perempuan berusia 75 tahun itu.
Jendrika prihatin dengan kondisi Nenek Rakni. Ia berharap tim yang membangun rumah baru untuk Rakni bisa bekerja lebih cepat sehingga dapat segera ditempati.
"Mudah-mudahan cepat selesai dan segera ditempati, ini sudah sering turun hujan, kasihan beliau kondisinya nanti kehujanan," ujar Jendrika.
Kepala Dinsos Klungkung I Gusti Agung Putra Mahajaya mengatakan bedah rumah untuk Rakni menjadi prioritas di 2024. Sebelumnya, sudah diajukan oleh pihak desa dan mendapat jadwal pada 2025. Dinsos Klungkung kemudian memprioritaskan bedah rumah Nenek Rakni karena kondisinya yang sangat memprihatinkan.
Putra Mahajaya menjelaskan ada sebanyak 212 usulan bedah rumah dan 39 rehabilitasi pada 2024. Namun, hanya 50 bedah rumah dan 19 rehab yang bisa ditangani.
"Yang rumahnya benar-benar sudah tidak bisa ditempati lagi, kemudian rumah yang ditempati oleh penyandang disabilitas dengan anggaran dari APBD 2024 Rp 2,53 miliar," jelas Putra Mahajaya.
Anggaran bedah rumah untuk satu unit sebesar Rp 40 juta. Proses pembangunan dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai 1 Februari sampai 30 April. Tim Dinsos Klungkung akan turun untuk melakukan monitoring.
Baca juga: Terperosok ke Selokan, Pria Klungkung Tewas |
Dinsos Klungkung mencatat ada sebanyak 3.615 masyarakat kategori miskin yang sudah menikmati bantuan berupa rumah gratis di Gumi Serombotan. Bantuan itu ditangani oleh Dinsos Klungkung selama 11 tahun terakhir, dari 2013 hingga 2024.
Putra Mahajaya merinci, bedah rumah sebanyak 1.918 unit dan rehab rumah mencapai 1.697 unit. Program bedah rumah dan rehab rumah itu didanai dari APBD Klungkung dan dana dari Kementerian Sosial (Kemensos).
(hsa/gsp)