Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meminta pemilik usaha di Pulau Dewata untuk mengatur jam kerja pegawainya saat Pemilu 2024. Tujuannya, agar para pekerja tersebut bisa mencoblos atau menggunakan hak pilihnya pada Rabu besok (14/2/2024).
"Salah satu indikator kesuksesan pemilu adalah tingginya tingkat partisipasi publik. Semakin tinggi tingkat partisipasi publik, menunjukkan kuatnya legitimasi terhadap pemimpin," ujar Mahendra di Jalan Cemara Nomor 35, Sanur, Denpasar, Bali pada Senin (12/2/2024).
Menurut Mahendra, penggunaan hak pilih merupakan swadarma terhadap negara yang sangat penting. Hal itu bertujuan untuk keberlanjutan pemerintahan, kemajuan bangsa dan negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU Bali, Mahendra melanjutkan, menargetkan partisipasi publik pada Pemilu 2024 mencapai 83 persen. "Target tersebut sangat realistis kalau melihat partisipasi publik di Bali pada Pemilu 2019 di atas angka 82 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menargetkan minimal 83 persen pemilih hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya saat hari pencoblosan pada 14 Februari mendatang. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai dengan berkaca pada Pemilu 2019.
Menurut Lidartawan, target partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 sebesar 80 persen. Adapun, realisasi pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 mencapai 82 persen.
"Kami optimistis target pemilu tahun ini tercapai, bahkan barangkali bisa mencapai 85 persen," kata Lidartawan dalam acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih di Denpasar, Bali, Kamis (1/2/2024).
(gsp/dpw)