Permintaan masyarakat Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung untuk mengkaji ulang rencana lokasi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) akhirnya terpenuhi. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menegaskan pemerintah akan mencari lokasi lain untuk tempat olah sampah.
Giri Prasta sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung untuk mencari lokasi alternatif, jauh dari permukiman warga. Keputusan itu lahir dari hasil urun rembuk Bupati dengan tokoh Desa Adat Sangeh di rumah jabatan Bupati Badung, Sabtu (9/12/2023).
"Ada solusi. Tempat yang mau kami bangun TPST akan dibangun di lahan lain, jauh dari permukiman. Kami tetap memakai teknologi canggih seperti Jepang," kata Giri Prasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia tak menjabarkan detail lokasi alternatif yang akan dibangun TPST. Yang jelas, lahan aset Pemkab Badung yang berlokasi di depan Balai Benih Ikan milik Pemprov Bali itu tidak dibangun TPST.
"Tempat olah sampah yang akan dibangun ini tidak seperti (TPST) Mengwitani. Toh di Kabupaten Badung, khususnya di Badung utara, rata-rata kan desa sudah memiliki TPS3R," katanya.
Giri tidak menampik pihak Desa Sangeh memohon agar lahan seluas 1,8 hektare yang semula akan dibangun TPST dijadikan ruang terbuka hijau saja. Rancangan taman dan ruang bermain sudah diperlihatkan di hadapan bupati. Permintaan itu pun dikaji pemerintah.
"Aset Pemkab Badung direncanakan menjadi RTH dan playground, semacam taman sebagai wajah depan (desa) Sangeh. Anak-anak muda di Sangeh sudah membuat gambar yang bagus, dengan 3G-nya dan memakai konsep Ramayana sebagai pintu masuk," tutur politikus PDIP itu.
Bendesa Adat Sangeh I Gusti Agung Bagus Adi Wiputra mengakui diskusi dengan pemerintah berlangsung cair. Pemkab Badung menerima semua keluhan dan permintaan desa setempat soal TPST maupun rencana taman yang ingin dibangun di sana.
"Bupati akan meninjau ulang (rencana TPST). Kami berpikir bagaimana pemerintah mencari alternatif lahan untuk TPS ini. Bagaimana pun itu (rencana awal lahan di gapura masuk desa) kan wajah desa," sebut Adi Wiputra.
Soal taman, Adi membenarkan desa setempat ingin agar lahan itu dijadikan taman. Selain menyangkut kebutuhan, secara estetika sangat menopang perwajahan desa setempat yang kini sudah menjadi desa wisata.
"Kami tetap berharap lahan yang direncanakan awal itu bisa dijadikan taman desa. TPS3R sudah ada di Sangeh. Saran setidaknya dijalankan (TPS3R) di masing-masing desa untuk meringankan beban pemerintah menangani sampah," ujar Adi.
(hsa/hsa)