Stok vaksin Antirabies (VAR) milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar sempat menipis beberapa waktu lalu. Namun, pada Selasa (21/11/2023), Dinkes Denpasar mendapatkan tambahan VAR dari Provinsi Bali sebanyak 3 ribu vial.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Anak Agung Ayu Agung Candrawati merinci saat ini stok VAR yang dimiliki di Puskesmas I Denpasar Selatan sebanyak 478 vial dan Puskesmas I Denpasar Timur 477 vial. Kemudian, Puskesmas I Denpasar Barat 181 vial, RSU Wangaya 436 vial, dan gudang farmasi sebanyak 1.300 vial.
"Kami juga ada pengadaan dari APBD sekitar 7 ribu vial dan datangnya di akhir November. Jadi, stok yang tersedia sekarang ini mungkin cukup sampai pertengahan Desember 2023, kalau melihat pemakaian bulan lalu," jelasnya, saat dihubungi Kamis (23/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung Ayu menerangkan penggunaan VAR pada bulan Oktober 2023 lalu sebanyak 1.666 vial.
Kemudian, selama Januari 2023 hingga saat ini tercatat ada 8.405 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Denpasar.
besi
Sementara untuk kasus positif rabies pada anjing sebanyak 18 ekor. Ia menjelaskan terdapat SOP dalam pemberian VAR kepada masyarakat.
"Kalau terkena GHPR (anjing, kucing atau monyet) rumahan atau dipelihara atau bisa kita pantau selama dua minggu, mengalami luka resiko tinggi (digigit di daerah leher ke atas, ujung jari kaki dan jari tangan) apabila bintang tersebut masih sehat atau hidup, pemberian vaksin berikutnya bisa di stop," terangnya.
Di sisi lain, Anak Agung meyakini dengan jumlah stok VAR saat ini dan tambahan 7 ribu vial tersebut bakal cukup hingga tiga bulan di tahun 2024 nantinya.
Ia pun mengingatkan bagi masyarakat yang mengalami GHPR agar dapat segera mencuci lukanya di bawah air mengalir serta menggosoknya dengan sabun selama 15 menit.
"Setelah itu baru ke fasilitas kesehatan atau rabies center untuk penanganan selanjutnya," imbuhnya.
(hsa/hsa)