Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap rencana pertemuan lanjutan Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Puan sejatinya telah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara pada Senin (20/11/2023). Namun, ketika itu Puan bertemu Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI.
Hasto enggan merinci ketika disinggung kemungkinan Puan membahas posisi Jokowi di PDIP dalam pertemuan lanjutan itu. "Pertemuan itu dilaksanakan antarinstitusi. Misalnya kemarin Mbak Puan selaku Ketua DPR bertemu dengan Pak Jokowi sebagai presiden," ujar Hasto di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/11/2023).
Ia menegaskan PDIP masih berkomitmen mengawal pemerintahan Presiden Jokowi hingga masa jabatannya berakhir. "Menteri-menteri dari PDIP punya komitmen yang tinggi, berdedikasi dalam bangsa dan negara di bawah kepemimpinan Pak Jokowi," imbuh Hasto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto juga tak menjawab secara lugas ketika ditanya terkait status Jokowi di partai berlambang banteng moncong putih itu. Ia justru menyinggung komitmen seseorang ketika menjadi pemimpin. Ia juga mengungkit adanya manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Maka untuk menjadi pemimpin, proses itu sangat penting. Ketika proses itu diawal dengan manipulasi hukum, direkayasa di Mahkamah Konstitusi," ungkap Hasto.
Sebelumnya, Puan mengungkap rencana pertemuan lanjutannya dengan Jokowi. Puan yang juga Ketua DPP PDIP itu menyebut bisa saja pertemuan lanjutan dengan Jokowi itu akan membahas posisi di PDIP.
"Bisa saja. Itu dibicarakan (posisi Presiden Jokowi di PDIP). Saya nggak tahu kalau bicara dengan Presiden secara informal, kami bicara segala hal yang terkait dengan isu aktual dan isu-isu yang kemudian mungkin hanya bisa dibicarakan secara informal," kata Puan di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023), seperti dikutip dari detikNews.
Puan lantas menjelaskan hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP. Ia mengatakan Jokowi merupakan pemimpin negara yang sedari awal diusung oleh partainya. "Ya Pak Jokowi merupakan Presiden dari PDIP yang kemarin kami usung dan kami dukung. Jadi posisi sampai hari ini masih seperti itu," imbuhnya.
(iws/dpw)