Hari Pohon Sedunia 21 November, Simak Sejarah dan Aksi Nyatanya!

Hari Pohon Sedunia 21 November, Simak Sejarah dan Aksi Nyatanya!

Indah Dwi Hastuti - detikBali
Senin, 20 Nov 2023 22:30 WIB
Hari Pohon Sedunia 21 November: Sejarah dan Cara Memperingati
Ilsutrasi. Foto: Instagram @Kementerianlhk
Denpasar -

Hari Pohon Sedunia atau World Tree Day diperingati setiap 21 November. Peringatan ini merupakan suatu momentum yang memberikan kesempatan kepada kita untuk merenung tentang pentingnya pohon bagi keseimbangan ekosistem global. Selain itu juga mengajak masyarakat untuk bertindak nyata dalam upaya pelestarian lingkungan.

Bagaimana sejarah Hari Pohon Sedunia? Simak penjelasan berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.

Sejarah Hari Pohon Sedunia

Peringatan Hari Pohon Sedunia diprakarsai oleh Julius Sterling Morton, salah seorang pencinta alam asal Amerika Serikat. Dia selalu menggalakkan gerakan menanam pohon dan konservasi alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal dari tahun 1854, Julius Sterling Morton dan istrinya, Caroline Joy French, pindah dari Michigaan dan Nebraska. Nebraska adalah sebuah wilayah yang baru terbentuk tanpa pepohonan. Kondisi tersebut membuatnya mendorong warga untuk melestarikan lingkungan dengan menanam pohon.

Pada 10 April 1872 dalam Rapat Dewan Nebraska AS, Julius Sterling Morton mengusulkan satu hari untuk menanam pohon. Gagasannya yang bernama 'Arbor Day' itu disetujui untuk diperingati setiap 21 November. Hari Pohon Sedunia pertama kali diselenggarakan di Spanyol.

ADVERTISEMENT

Mengapa Pohon Sangat Penting?

Pohon bukan hanya organisme hidup biasa, mereka adalah penopang utama kehidupan di Bumi. Beberapa alasan mengapa pohon sangat penting antara lain:

1. Penyedia oksigen. Pohon menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis, yang esensial bagi kehidupan manusia dan hewan. Tanpa pohon, kualitas udara kita akan menurun drastis.

2. Pengendali iklim. Pohon membantu mengatur iklim dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Mereka juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan suhu global.

3. Habitat untuk satwa. Hutan menyediakan rumah bagi berbagai spesies tanaman dan hewan. Keragaman hayati ini mendukung ketahanan ekosistem.

4. Perlindungan tanah. Sistem perakaran pohon membantu mencegah erosi tanah dan menjaga kualitas tanah. Ini penting untuk pertanian dan kelestarian lingkungan.

5. Kayu dan produk hutan lainnya. Pohon memberikan kayu, serat, dan bahan alami lainnya yang digunakan dalam berbagai industri. Kehutanan yang berkelanjutan dapat memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya ini tidak merusak ekosistem.

Aksi Nyata di Hari Pohon Sedunia

1. Mengadakan penanaman pohon massal. Berbagai organisasi dan komunitas di seluruh dunia mengadakan kegiatan penanaman pohon massal pada Hari Pohon Sedunia. Ini bukan hanya aksi simbolis tetapi juga memiliki dampak langsung pada meningkatkan jumlah hijau di planet kita.

2. Mengikuti pendidikan lingkungan. Hari Pohon Sedunia juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian pohon dan hutan. Pendidikan lingkungan dapat mencakup workshop, seminar, dan kegiatan belajar lainnya.

3. Kampanye pengurangan limbah. Pohon juga terancam oleh sampah plastik dan limbah lainnya. Kampanye untuk pengurangan limbah dan pengelolaan sampah yang bijak adalah bagian penting dari pelestarian lingkungan.

4. Pemeliharaan hutan. Pelestarian hutan yang ada adalah kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Melalui praktek kehutanan yang berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa hutan kita tetap sehat dan produktif.

Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat membuat perbedaan dalam menjaga keberlanjutan hidup di Bumi. Hari Pohon Sedunia adalah waktu yang tepat untuk merenung, bersatu, dan bertindak.

Setiap pohon yang ditanam adalah investasi dalam masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Mari kita rayakan Hari Pohon Sedunia dengan tindakan nyata dan berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan alam kita bersama-sama!

Artikel ini ditulis oleh Indah Dwi Hastuti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads