Profil Pejabat Imigrasi Hariyo Seto, Otak Pungli di Bandara Ngurah Rai

Denpasar

Profil Pejabat Imigrasi Hariyo Seto, Otak Pungli di Bandara Ngurah Rai

Muhamad Ramdan Fahlevi - detikBali
Kamis, 16 Nov 2023 15:50 WIB
Kepala Seksi Pemeriksaan I Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Hariyo Seto.
Kepala Seksi Pemeriksaan I Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Hariyo Seto. Foto: Dok. Kemenkumham
Denpasar -

Kepala Seksi Pemeriksaan I Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Hariyo Seto ditetapkan sebagai tersangka pungutan liar (pungli) di fast track Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hariyo menjadi otak dari pungli tersebut.

Hariyo Seto adalah salah satu dari lima orang yang diamankan dalam operasi yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Berikut profil singkat Hariyo Seto yang telah ditetapkan sebagai tersangka pungli di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Profil Singkat

Hariyo Seto memiliki sejarah yang mencolok dalam bidang imigrasi. Ia adalah lulusan Universitas Andalas dengan Program Studi Ilmu Hukum pada 2002. Kiprahnya dimulai sebagai seorang mahasiswa yang berfokus pada ilmu hukum.

Seiring berjalannya waktu, Hariyo Seto meniti karier di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai. Di sana, ia menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepala Seksi Izin Tinggal Kemigrasian, dan Kepala Seksi Pendidikan Kemigrasian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hariyo Seto dijerat dengan Pasal 12 huruf a juncto Pasal 12 huruf b juncto Pasal 64 KUHP. Dia terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Ia kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)Kerobokan selama 20 hari ke depan.

ADVERTISEMENT

Harta Kekayaan

Dari penelusuran detikBali di situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada Kamis (16/11/2023), Hariyo Seto diketahui telah melaporkan hartanya terakhir kali pada 14 Februari 2023 untuk periode 2022. Ia tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 710 juta.

Hariyo terbilang rutin melaporkan kekayaannya. Terlihat dari periode 2019 hingga periode 2021 harta kekayaan Hariyo stabil sebesar Rp 650 juta. Namun, hartanya meningkat menjadi Rp 710 juta pada pelaporan periode 2022.

Ada peningkatan kekayaan sebesar Rp 60 juta karena pada periode sebelumnya harta kas dan setara kas miliknya belum tercatat.

Artikel ini ditulis oleh Muhamad Ramdan Fahlevi peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(nor/nor)

Hide Ads