Perbekel Desa Menanga I Made Hendra Sagita mengatakan berdasarkan keterangan salah satu warga yang mengetahui pertama kali kebakaran tersebut, kobaran api berasal dari barang dagangan yang diletakkan di luar salah satu kios. Saat hendak dipadamkan, api dengan cepat merembet ke benda-benda yang mudah terbakar.
"Warga yang tinggal di sekitar lokasi, semuanya berhamburan untuk melakukan pemadaman secara swadaya. Namun, karena kobaran api sudah sangat besar tidak ada yang bisa berbuat banyak, sehingga api terus merembet ke kios yang lainnya," kata Sagita, Senin (6/11/2023).
Setengah jam kemudian, empat armada dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Klungkung tiba di lokasi kejadian. Tak berselang lama, tiga armada Damkar Kabupaten Karangasem juga tiba.
Api melalap sebanyak 11 kios yang menjual sembako, pakaian, peralatan upacara, hingga buah-buahan. Seluruh barang dagangannya juga tidak ada yang bisa diselamatkan.
Bahkan, salah satu pedagang mengaku baru kemarin siang mendatangkan beras sebanyak 1,5 ton. Sementara, untuk penyebab pasti kebakaran saat ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian
"Kerugiannya secara pasti belum bisa dipastikan. Namun, jika dilihat barang dagangan yang terbakar kemungkinan mencapai ratusan juta," jelas Sagita. Dia menyebut terus berkoordinasi dengan para pedagang yang menjadi korban kebakaran untuk menghitung kerugiannya.
Sementara itu, Dinas Damkartan Kabupaten Karangasem mengerahkan sebanyak 12 orang personel dengan tiga armada damkar dengan menghabiskan sebanyak 13 ribu liter air. "Kami juga dibantu oleh Damkar Klungkung. Sehingga api cepat bisa kami padamkan walaupun ada 11 kios yang hangus terbakar," kata Kepala Damkartan Karangasem I Made Agus Budiyasa.
(nor/nor)