Nelayan bernama Ketut Santiasa yang dikabarkan hilang di perairan Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, Minggu (5/11/2023). Jasad pria berusia 42 tahun itu ditemukan mengambang di dekat rumpon di perairan Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Koordinator Pos Sar Buleleng Dudi Librana Ambarjaya mengatakan jasad Santiasa ditemukan pada jarak 26 Mil laut ke arah selatan ditemukannya jukung. Informasi penemuan jenazah tersebut diterima saat tim SAR gabungan sedang bertugas.
"Info adanya penemuan jenazah terapung kami terima sekitar pukul 16.45 Wita," ujar Dudi, Minggu (5/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dudi mengatakan upaya pencarian sudah dilaksanakan sejak Sabtu (4/11/2023). Adapun, operasi SAR hari ini juga dibantu oleh nelayan setempat dan keluarga korban. Menurut Dudi, jasad Santiasa telah dievakuasi ke rumah duka sekitar pukul 18.10 Wita.
Sebelumnya, Santiasa dikabarkan hilang dan diduga jatuh dari perahunya saat mencari umpan berupa ikan tapis di perairan Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, Sabtu. Ketika itu, ia berangkat melaut menggunakan jukung berwarna putih dengan strip bawah hijau bertuliskan 'Garuda Indonesia' di lambung kiri dan kanannya.
Kakak dan keponakan Santiasa bernama Komang Sadiarta (53) dan Ketut Sumiasa (24) juga pergi melaut sekitar pukul 08.30 Wita. Keduanya melihat jukung milik Santiasa. Namun, Santiasa tidak ada.
Kondisi jukung milik Santiasa ketika itu dalam keadaan mati mesin dan kehabisan bahan bakar. Sadiarta kemudian mencoba melakukan pencarian di sekitar lokasi ditemukannya jukung tersebut. Namun, Santiasa tetap tidak ditemukan. Keluarga akhirnya menghubungi Basarnas dan BPBD Buleleng untuk membantu mencari Santiasa.
(iws/dpw)