Dampak dari kebakaran hutan lindung di lereng Gunung Abang di Banjar Dinas Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, terus merembet. Kini sepanjang enam kilometer pipa air yang digunakan untuk mengaliri sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang ada di wilayah Banjar Dinas Jatituhu ikut hangus terbakar.
Perbekel Desa Ban I Gede Tamu Sugiantara mengatakan pipa yang terbakar tersebut dipasang oleh warga beberapa tahun yang lalu. Pipa tersebut mengambil air di sumber yang ada di wilayah Pucak Sari di lereng Gunung Abang bagian atas.
"Selama ini, sekitar 100 KK yang ada di Banjar Jatituhu mengandalkan air dari pipa tersebut. Tapi sekarang sudah terbakar sehingga warga kini terancam kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Sugiantara, Selasa (31/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugiantara menyebut untuk beberapa hari ke depan, ratusan KK tersebut masih bisa mengandalkan air dari bak penampungan yang dimiliki oleh masing-masing KK. Namun, setelah air di penampungan habis, mereka kemungkinan akan membeli air tangki atau minta bantuan kepada BPBD Karangasem.
Jika api padam total di lereng Gunung Abang tersebut, pihaknya berharap agar ada donatur yang mau menyumbang pipa air untuk warga. Karena selama ini warga Desa Ban bagian atas kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sebenarnya kami punya rencana supaya aliran air tersebut bisa juga mengalir ke banjar yang lainnya, bukan hanya untuk warga yang ada di Jatituhu saja. Tapi sekarang keburu terbakar," ungkap Sugiantara.
Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana mengatakan sampai saat ini hutan lindung lereng Gunung Abang masih mengalami kebakaran. Pihaknya tidak bisa melakukan pemadaman karena lokasi dan medan sulit dijangkau.
"Untuk saat ini, kami hanya melakukan pemantauan saja dari bawah. Karena jika melakukan pemadaman ke lokasi sangat sulit untuk dilakukan," beber Tirtana.
Berdasarkan data dari Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bali Timur, luas hutan lindung lereng Gunung Abang yang mengalami kebakaran sekitar 100 hektare. Kemungkinan akan terus bertambah karena sampai saat ini api masih belum padam.
(nor/nor)