Kadinkes Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama menjelaskan virus nipah diawali dengan gejala infeksi ringan yang menyerang saluran pernapasan. Jika tidak cepat dapat penanganan, bisa menyerang sampai ke otak hingga menyebabkan kematian.
"Jadi, saya sarankan kepada masyarakat jika mengalami panas, batuk dan pilek segera melakukan pemeriksaan ke Puskesmas agar bisa diketahui apa penyakit yang dialami. Ini sebagai bentuk upaya pencegahan dini," kata Pertama, Senin (16/10/2023).
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus nipah, tapi Dinkes tetap waspada. Ini mengingat virus nipah ditemukan pertama kali di negara India. Sedangkan Bali merupakan salah satu wilayah yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan asal India.
"Jadi masyarakat yang mempunyai gejala seperti itu saat melakukan pemeriksaan, akan kami telusuri apakah punya riwayat bepergian ke mana dan kontak dengan siapa saja. Supaya petugas kesehatan bisa cepat melakukan tindakan," kata Pertama.
Dia mengatakan angka kematian dari seseorang yang terkena virus nipah cukup tinggi, mencapai 40 persen. Dia pun berharap tidak ada kasus virus nipah yang ditemukan di Karangasem.
(hsa/hsa)