Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan menyebar lima ribu lebih masker kepada warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung.
Pelindung hidung dan mulut itu dibagikan kepada warga untuk mencegah gangguan pernapasan akibat asap kebakaran di TPA Mandung.
"Sebelum status darurat kami sudah bagikan masker. Di hari pertama ada dua ribu masker. Kami bagikan ke petugas-petugas di TPA Mandung," jelas Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, Senin (16/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut pembagian masker ini akan terus berlanjut. Bahkan di hari kedua, 1.500 masker telah disebar melalui Pemerintah Desa Kukuh kepada warganya yang terdampak secara merata.
"Hari ini dua ribu (masker) untuk warga yang terdampak di Desa Sembung Gede. Kalau yang di Desa Kukuh sudah dibagikan kemarin kepada warga yang terdampak secara merata," ungkapnya.
Pembagian masker kepada warga terdampak ini, sambungnya, sesuai dengan instruksi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam rapat internal penanggulangan kebakaran di TPA Mandung pada Sabtu (14/10/2023).
"Selain menangani apinya, antisipasi dampak asap yang ditimbulkan bagi warga sekitar. Perintah bupati sudah seperti itu. Lindungi masyarakat sekitar dengan masker," sebutnya.
Apalagi, lanjut Srinadha Giri, bau kebakaran akan sangat dirasakan masyarakat sekitar di malam hari. "Kalau malam itu bau (kebakaran) sangat keras. Malam kan udaranya (agak) lembap," jelasnya.
Selain membagikan masker, pihaknya juga mendirikan pos pengungsian bagi warga yang terdampak asap akibat kebakaran TPA Mandung. Pos pengungsian ini ada di Wantilan Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan. Jaraknya sekitar satu kilometer dari TPA Mandung.
"Kapasitanya untuk 50 orang. Tapi sejauh ini belum ada yang memanfaatkan. Belum ada yang sampai mengungsi," ungkap Srinadha Giri.
(hsa/iws)