Bupati Tabanan Bentuk Tim Terpadu Tangani Kebakaran TPA Mandung

Bupati Tabanan Bentuk Tim Terpadu Tangani Kebakaran TPA Mandung

Jihaan Khoirunnissa - detikBali
Senin, 16 Okt 2023 11:17 WIB
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya
Foto: Pemkab Tabanan
Jakarta -

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya turun langsung untuk menangani bencana kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung Kecamatan Kerambitan. Pihaknya pun segera membentuk tim terpadu untuk menanggulangi kondisi tersebut, sambil terus berkoordinasi dengan OPD terkait.

Adapun tim terpadu tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari LH, Damkar, Dishub, BPBD, Satpol PP, hingga LSM, Bendesa Adat dan tokoh masyarakat. Upaya ini sekaligus untuk antisipasi bencana jangka pendek.

Diketahui, kebakaran terjadi pada Sabtu (14/10) dini hari di area TPA Mandung seluas 2,7 hektare. Bencana ini disebabkan oleh zat metan yang berasal dari tumpukan sampah, cuaca panas yang ekstrim dan penyebaran lewat angin yang kencang. Pemadaman secara manual telah dilakukan sejak pertama kali muncul api, hingga saat ini pihak Damkar masih dalam proses pemadaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Antisipasi jangka pendeknya sudah saya koordinasikan terus agar tidak merambat, khususnya asap. Karena itu yang paling mengganggu. Saya juga mintakan harus ada tim koordinasi lintas OPD. Astungkara sudah gerak cepat langkah kita, lintas koordinasi kota juga sudah sangat baik. Dalam kejadian ini, saya selalu pemerintah daerah bersama Sekda, bagaimana mengantisipasi persoalan ini untuk jangka menengah dan panjang," jelas Sanjaya dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023).

Sanjaya mengatakan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan daerah Sarbagita (Denpasar Badung, Gianyar Tabanan) terkait penanggulangan kebakaran sampah. Apalagi kejadian serupa pernah terjadi di TPA Suwung Denpasar.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu, TPA pasti mengandung gas metan, di seluruh tempat, ada gas yang mempermudah terbakar, apalagi sekarang cuaca panas, saya lihat hari ini Tabanan mencapai 35 derajat. ini salah satu yang memicu panas di atas, metan di bawah, ada angin kencang, terjadilah percikan api, hal ini yang kita antisipasi," imbuh Sanjaya.

Orang nomor satu di Tabanan itu pun mengimbau warga di Daerah Mandung agar waspada dan berhati-hati dalam penggunaan api, seperti dupa ataupun membuang puntung rokok.

"Saya atas nama pemerintah sangat berusaha semaksimal mungkin untuk antisipasi dan menangani ini, sehingga secepat mungkin bisa kami atasi. Imbauan kepada warga, kebakaran di Tabanan paling sering terjadi karena puntung rokok dan dupa, lebih waspada karena angin kencang dan cuaca yang memicu. Saya imbau jangan membuang dupa, sampah sembarangan, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," paparnya.

Sementara itu, Kadis LH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana menambahkan kebakaran terjadi sejak dini hari, diperkirakan sekitar pukul 03.00 WITA.

"Kami sudah penanggulangan rutin sejak awal bulan Oktober, penyiraman rutin setiap 2 hari sekali dengan air, juga kita siapkan 1 tenaga untuk mobiling, kita siapkan tangki dan pompa untuk antisipasi," jelasnya. Gas metan yang berada di bawah tumpukan sampah dengan volume 10 ton dengan ketebalan 20-30 meter per hari menjadi penyebab kebakaran. Sesuai imbauan Bupati, agar penanganan terhadap kebakaran ini harus berjalan dengan sistem terpadu," pungkasnya.




(ega/ega)

Hide Ads