Pemilik toko, Tedi Cahyadi, mengatakan saat kebakaran terjadi toko miliknya dalam keadaan kosong. Mulanya toko tersebut dijaga oleh istrinya.
Namun, istrinya meninggalkan toko karena mendapat kabar bahwa ibunya sedang sakit. "Istri saya pergi ke rumah ibunya. Toko dikunci saat itu, kuncinya dibawa istri saya karena panik," ujar Tedi ditemui di lokasi kebakaran, Jumat.
Beberapa saat setelah sang istri meninggalkan toko, Tedi mendapat kabar dari karyawannya bahwa ada kepulan asap di lantai dua. Karena pintu terkunci, Tedi membuka pintu menggunakan linggis.
"Tapi tahu-tahu apinya sudah besar," jelasnya.
Ia menduga percikan api bersumber dari korsleting listrik di toko. Api cepat membesar karena banyak barang yang mudah terbakar.
"Penyebabnya korsleting listrik. Jumlah kerugiannya kurang lebih Rp 1 miliar" tandas Tedi.
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Buleleng dibantu kendaraan water cannon dari Polres Buleleng masih berusaha untuk memadamkan api agar tidak merembet ke rumah warga. Kondisi ini juga menyebabkan arus lalu lintas sedikit tersendat hingga menyebabkan macet sepanjang kurang lebih 300 meter.
(nor/gsp)