Menteri PUPR Berharap Bendungan di Bali Bisa Atasi Kekeringan

Badung

Menteri PUPR Berharap Bendungan di Bali Bisa Atasi Kekeringan

Aryo Mahendro-Agus Eka - detikBali
Kamis, 12 Okt 2023 16:11 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menghadiri World Water Forum di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Badung, Kamis (12/10/2023).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menghadiri World Water Forum di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Badung, Kamis (12/10/2023). Foto: Aryo Mahendro/detikBali
Badung -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap tiga bendungan yang baru dibangun dan sudah diresmikan Presiden Joko Widodo mampu mengatasi kekeringan di Bali akibat El Nino. Tiga bendungan tersebut adalah Sidang, Tamblang, dan Titab.

Basuki menjelaskan air di tiga waduk tersebut bisa memenuhi kebutuhan air bersih dan irigasi sawah. "Yang kekeringan, kebanyakan untuk kebutuhan di perkotaan, tapi untuk irigasi bendungan-bendungan itu masih cukup untuk mengairi," klaimnya di Hotel Intercontinental Bali Resort, Badung, Bali, Kamis (12/10/2023).

Wilayah Jembrana saat ini berada dalam status waspada kekeringan. Hal ini berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) Bali dari data per 10 Oktober 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi (Staklim) Negara-Bali, Made Dwi Wiratmaja, mengatakan sudah tidak turun di Jembrana selama lebih dari 21 hari. Peluang hujan di Gumi Makepung -sebutan untuk Jembrana- untuk 10 hari ke depan cukup rendah, hanya 10-20 persen.

"Hal ini menjadi dasar di Jembrana sudah peringatan dini kekeringan dengan kategori waspada," kata Dwi kepada detikBali, Rabu (11/10/2023).

ADVERTISEMENT

Dwi menambahkan, kondisi kekeringan ini diprediksi masih akan terjadi hingga November. "Jembrana diperkirakan akan masuk musim hujan pada pertengahan November," imbuhnya.

Dwi mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kondisi kekeringan ini. "Masyarakat diimbau untuk menghemat penggunaan air," tuturnya.




(gsp/iws)

Hide Ads