Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep menegaskan partainya tidak akan buru-buru mendeklarasikan arah dukungan di Pilpres 2024. Kaesang pun berkelakar bahwa arahan itu ia dapat dari bisikan seorang Pak Lurah.
Kaesang saat menghadiri kopi darat wilayah (Kopdarwil) PSI Bali di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu sore (30/9/2023), mengakui mendapat arahan agar PSI tidak buru-buru soal dukungan Pilpres. Namun PSI pada dasarnya adalah partai yang terbuka untuk mendukung siapa saja.
"Kalau buat saya pribadi, kami terbuka untuk semuanya. Mau diminta untuk mendukung Pak Ganjar, Pak Prabowo, bahkan Pak Anies pun, saya terbuka semuanya," tegas Kaesang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal bisik-bisik arahan Pak Lurah itu, Kaesang lantas berdalih bahwa yang ia maksud adalah lurah di tempat tinggalnya. "Lurah saya di Jakarta, jangan salah sangka loh. Masak saya nggak boleh minta saran dari lurah saya," kelakar dia tanpa menegaskan siapa yang ia maksud.
Ia lantas menyambung soal arahan tadi. Kaesang menegaskan akan mencari waktu yang tepat untuk menyatakan arah dukungan calon presiden. Yang pasti, lanjut Kaesang, PSI tidak menunggu arahan lurah, melainkan keputusan partai.
"Nggak. Kita nggak menunggu (arahan Pak Lurah). Kami kan konsolidasi sendiri, kami partai sendiri kok. Kalau pas, waktunya pas. Lagian gini ini kan kami juga, sekarang partai kecil, 1,89 persen. Saya rasa efeknya nggak begitu besar," pungkas Kaesang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat bicara soal 'Pak Lurah' di sidang tahunan dan sidang bersama MPR/DPR/DPD RI 2023. Jokowi heran sering disebut 'Pak Lurah' oleh berbagai pihak.
Dilansir detikNews, Jokowi mulanya bicara soal kerap mendengar sebutan 'Pak Lurah' dari berbagai pihak. Dia baru menyadari jika sebutan Pak Lurah yang dimaksud adalah dirinya.
"Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah, sedikit-sedikit kok Pak Lurah, belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah ternyata saya," kata Jokowi saat pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Jokowi pun menegaskan dirinya bukan lurah. Dia mengatakan dirinya adalah Presiden Republik Indonesia.
"Ya saya jawab saja, saya bukan lurah, saya adalah Presiden Republik Indonesia," tegasnya.
(dpw/gsp)