Akhir Hayat Tiga Penambang Batu Tertimbun Longsor di Karangasem

Round Up

Akhir Hayat Tiga Penambang Batu Tertimbun Longsor di Karangasem

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 12 Sep 2023 10:32 WIB
Proses pencarian korban yang tertimbun longsor di wilayah Banjar Dinas Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem dengan menggunakan alat berat Senin (11/9/2023).
Proses pencarian korban yang tertimbun longsor di wilayah Banjar Dinas Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem dengan menggunakan alat berat Senin (11/9/2023). (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Petaka terjadi saat lima warga menggali tebing di dekat Sungai Taksu, Banjar Dinas Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (11/9/2023). Tebing yang mereka gali untuk mencari batu tabas tiba-tiba longsor.

Tiga orang pencari batu tabas itu tewas setelah tertimbun longsor dan dua lainnya selamat. Para korban masih memiliki hubungan keluarga. Musibah terjadi saat mereka pertama kali mencari batu tabas di lokasi itu.

Kadek Suardika (20), salah seorang korban yang selamat dari longsor, menuturkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Saat itu, empat orang pamannya menggali tebing setinggi 30 meter. Posisi mereka ketika itu berada di tengah-tengah tebing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu saya datang untuk membawa kopi dan bekal untuk paman saya dan kebetulan saya juga ikut naik ke lokasi galian. Tiba-tiba terdengar suara seperti gemuruh kemudian tebing langsung jebol," kata Suardika saat ditemui di lokasi kejadian.

Selain Suardika, seorang pamannya bernama Kadek Berata (30) juga selamat dari maut. Suardika dan Berata selamat setelah tertahan batang pohon, sehingga mereka terpental agak ke samping. Berata sempat tertimpa batu di bagian punggung. Namun, kondisinya masih sadarkan diri dan selamat.

ADVERTISEMENT

2 Tewas di Lokasi, 1 di RS

Sementara, tiga korban yakni I Kadek Subrata (39), I Ketut Sueca (40), dan Kadek Pasek (30) tertimbun material longsor berupa batu dan tanah. Begitu longsor menimpa para korban, Suardika berlari ke jalan raya meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan evakuasi.

Saat proses evakuasi, I Ketut Sueca berhasil ditemukan. Saat itu, dia masih bernapas, tapi sudah kritis. Dia langsung dilarikan ke RSUD Karangasem. Sayang, Sueca meninggal di rumah sakit.

Lantaran material longsor banyak, salah seorang warga meminta bantuan alat berat untuk melakukan evakuasi. Tak berselang lama, alat berat bersama dengan jajaran dari Polsek Bebandem, PMI, Polres Karangasem, Basarnas, BPBD dan juga puluhan masyarakat tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.

Sementara itu, korban I Kadek Subrata dan Kadek Pasek ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia. Keduanya cukup sulit dievakuasi lantaran posisinya di tengah-tengah tebing.

Suardika memperkirakan saat kejadian posisi Pasek berada di dalam lubang galian. "Kemungkinan karena tertimpa batu, karena posisinya paling dalam sedangkan yang lain berada di luar," kata Suardika.

Baru 2 Jam Menggali Tebing

Kepala BPBD Provinsi Bali Made Rentin mengatakan longsor terjadi saat kelima korban baru menggali tebing sekitar dua jam. Menurutnya, mereka mulai mencari batu tabas dengan membuat gua di tebing sekitar pukul 09.00 Wita.

"Menurut pengakuan korban yang selamat, gua yang dibuat baru sekitar dua meter dan baru dapat bekerja selama dua jam," terang Rentin dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Kemudian, sekitar pukul 11.00 Wita tanah di atas lokasi kejadian tiba-tiba runtuh dan menimpa korban. Atas musibah tersebut, Rentin mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas di daerah tebing curam dan berpotensi terjadi longsor.

"Lakukan mitigasi awal secara mandiri dengan mengenali potensi ancaman (bencana) di sekitar tempat kita beraktivitas," kata Rentin.

BPBD Provinsi Bali memberi santunan masing-masing Rp 15 juta untuk keluarga korban meninggal. Rentin mengatakan pemberian santunan itu sesuai amanat Peraturan Gubernur Bali Nomor 37 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Yang Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya Untuk Korban Bencana/Musibah.

Kabag Ops Polres Karangasem Kompol I Nengah Subangsawan yang hadir ke lokasi kejadian memastikan korban jiwa ada tiga orang. Sedangkan, dua korban lain selamat dari maut meski sempat tertimpa longsor.

Subangsawan mengimbau kepada masyarakat agar tidak sembarangan melakukan galian. Terutama di tebing-tebing yang memang dalam kondisi rawan. Apalagi, mereka melakukan galian tanpa izin.

"Mereka yang menjadi korban melakukan galian untuk secara mandiri untuk mencari batu tabas karena mereka merupakan satu keluarga. Artinya, tidak ada yang berkoordinasi. Tapi tetap nanti akan kami imbau agar tidak lagi sembarangan melakukan galian apalagi di lokasi yang rawan," kata Subangsawan.




(iws/gsp)

Hide Ads