Tragedi lift putus yang merenggut nyawa lima karyawan Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali, Jumat (4/9/2023), menjadi perhatian Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Rombongan Kemenaker mendatangi lokasi kejadian, Senin siang (4/9/2023).
Rombongan tim Kemenaker menaiki tiga mobil, didampingi oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gianyar.
Salah satu anggota tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemenaker, Dinar, mengatakan timnya datang untuk menggali informasi seputar kejadian nahas itu. Mereka juga mengklarifikasi pemilik dan manajemen Ayuterra Resort terkait dengan keselamatan kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini tentang lift yang jatuh mengakibatkan semua penumpangnya meninggal ya jadi kami selidiki apakah sebelumnya ada uji atau tidak untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpangnya. Baik proses instalasinya, hingga penerapan penggunaannya seperti apa," beber Dinar.
Tim Kemenaker juga berupaya mengklarifikasi terkait foto yang viral beredar di media sosial (medsos). Foto tersebut membandingkan kondisi lift pada 2018 dan pada Mei 2023. Foto itu diunggah oleh salah satu tamu resor.
"Masih banyak sekali prosesnya, kami bekerja sama dengan kepolisian juga akan hal ini, semua harus dilalui prosesnya karena ini sangat teknis. Perlu saksi ahli yang membidanginya," urai Dinar.
Dia menegaskan tim K3 Kemenaker tidak tinggal diam atas kasus ini. "Ini untuk keselamatan ke depannya, termasuk juga perlindungan kerja kepada semua karyawan," imbuh Dinar.
Sementara, Kabid Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Gianyar Ratih Edyawati mengatakan petugas langsung mengecek keikutsertaan perusahaan setelah peristiwa lift maut terjadi.
"Sejak 2018 perusahaan ini sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan termasuk lima karyawan yang mengalami kecelakaan meninggal, semua kami berikan santunan sesuai aturannya," jelasnya.
(hsa/nor)