Tak hanya itu, sederet politikus kawakan dari Pulau Dewata juga diprediksi bersaing ketat dengan petahana maupun pendatang baru untuk meraup suara sebanyak-banyaknya pada Pemilu tahun depan. Para bacaleg itu tak hanya bersaing dengan lawan calon dari partai lainnya, melainkan juga dengan sesama calon dari internal partai.
Adapun, persaingan ketat diprediksi terjadi di internal PDI Perjuangan (PDIP). Salah satu kader PDIP yang masuk dalam DCS dan akan maju pada Pemilu 2024, yakni I Nyoman Adi Wiryatama. Saat ini, Adi Wiryatama menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Bali. Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Tabanan periode 2000-2010.
Kader PDIP berikutnya yang akan memperebutkan kursi DPR tahun depan adalah Nyoman Parta. Pria kelahiran 9 Juni 1971 dari Desa Guwang, Gianyar, itu berstatus petahana. Dia adalah anggota Komisi VI DPR. Petahana DPR RI lainnya dari PDIP, yakni I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, Wayan Kariyasa Adnyana, dan I Wayan Sudirta.
Dari Partai Golkar, ada nama I Nyoman Sugawa Korry yang juga akan maju memperebutkan kursi DPR RI pada Pemilu 2024. Ia akan bersaing meraih suara dengan sahabatnya sesama kader Golkar, Gde Sumarjaya Linggih. Untuk diketahui, Sumarjaya Linggih berstatus petahana DPR RI.
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika alias GPS juga akan turut bertarung sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024. GPS tak asing lagi dalam kancah politik Tanah Air. Ia pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrat pada 2009-2014. Setelah hengkang dari partai besutan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, ia bergabung dengan Hanura sebelum akhirnya menakhodai PKN.
Dari Partai Demokrat, ada sosok Putu Supadma Rudana. Ia juga seorang petahana anggota DPR RI.
Artikel ini ditulis oleh Muhamad Ramdan Fahlevi, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/gsp)