.webp)
Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 digelar pada Selasa (5/11) waktu setempat. Dalam survei yang digelar sehari sebelum pilpres, Donald Trump dan Kamala Harris bersaing ketat.
Ipsos menunjukkan jika pilpres digelar pada Senin (4/11), maka separuh pemilih AS akan menjatuhkan pilihan ke Harris, sedangkan Trump mendapatkan 48 persen. Harris menang dalam isu kesehatan dan ekstremisme politik. Trump unggull di ekonomi, imigrasi dan perang atau urusan luar negeri.
Dilansir detikNews dari ABC, Senin (4/11), jajak pendapat Ipos tersebut dilakukan pada 1-3 November dengan margin of error kurang lebih 3,4 poin persentase untuk calon pemilih dan kurang lebih 3 poin persentase untuk warga dewasa AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, proses pemilihan masih berlangsung. Selain presiden, pemilih akan menentukan anggota House of Representatives (HOR) atau DPR AS dan Senat AS, juga gubernur dan pejabat daerah di 50 negara bagian AS.
Trump memilih di Florida. "Jika saya kalah dalam pemilihan, jika pemilihannya adil, saya akan menjadi orang pertama yang mengakuinya. Sejauh ini saya pikir itu adil," kata Trump setelah memberikan suara di Florida, dilansir AFP, Rabu (6/11/2024).
Sementara Harris menggunakan hak suaranya via pos. Terungkap saat Harris berkampanye di negara bagian Michigan pada Minggu (3/11/2024). Surat pemilihan dikirim ke California.
"Kita harus menyelesaikannya. Hari ini adalah hari pemungutan suara, dan orang-orang harus keluar dan beraktivitas," kata Harris di stasiun Atlanta WVEE-FM, dilansir AFP, Selasa (5/11/2024).
Trump merupakan calon presiden Partai Republik, juga presiden ke-47 AS periode 2017-2021. Saat itu, sosok yang dinilai kontroversial ini menang atas Hillary Clinton. Sedangkan Kamala Harris merupakan wapres AS saat ini, dan diusung Partai Demokrat.
(trw/trw)
