Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko terancam dipecat dari partai berlambang banteng moncong putih. Musababnya, dia terang-terangan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacawapres) untuk Pilpres 2024.
Dilansir dari detikNews, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut sanksi untuk Budiman akan diumumkan DPP PDIP besok, Senin (21/8/2023). Lantas, bagaimana sepak terjang Budiman Sudjatmiko dalam kancah perpolitikan Tanah Air?
Sosok Budiman Sudjatmiko
Budiman merupakan aktivis dari Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang dia deklarasikan pada 1996. Karena itu aktivitas politiknya di PRD, dia dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara setelah dituding menjadi dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah menapat amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 10 Desember 1999. Setelah bebas dari penjara, Budiman melanjutkan pendidikannya ke Inggris.
Pada 2004, Budiman dan sejumlah aktivis lainnya menyatakan diri masuk PDIP. Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom saat itu, para aktivis yang masuk PDIP, antara lain Rahardjo Waluyo Jati (PRD), mantan Ketua Pijar Haikal, Akuat Supriyanto, Beathor Suryadi, Masinton Pasaribu (Front Perjuangan Pemuda Indonesia), hingga Sinyo (Gerakan Bersama Rakyat).
Budiman lolos menjadi anggota DPR dari PDIP pada tahun 2009 dan 2014. Ketika itu, Budiman merupakan inisiator dan pimpinan Rancangan Undang-Undang (RUU) Desa. Budiman juga menjadi salah satu tokoh yang mendapat penghargaan sebagai pejuang UU Desa dari Asosiasi Pemerintah Desa seluruh Indonesia (Apdesi).
Pada Pemilu 2019, Budiman tidak lolos ke parlemen. Dalam suatu kesempatan, Budiman pernah mengatakan bahwa sebenarnya dia sudah tidak berniat mencalonkan lagi menjadi wakil rakyat karena sudah dua kali duduk di DPR.
Di luar politik, Budiman juga aktif menuangkan buah pikirannya dengan menulis di sejumlah media massa. Ia juga menerbitkan beberapa buku, salah satunya berjudul Anak-anak Revolusi.
Terancam Dipecat dari PDIP
Kini, Budiman terancam dipecat dari PDIP setelah menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mulanya menyebut kubu pro-Prabowo telah melakukan pembajakan terhadap kadernya, Budiman.
Menurut Hasto, kubu Prabowo justru menunjukkan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024. "Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).
"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," lanjut Hasto.
Hasto juga mengomentari lokasi deklarasi dukungan Prabowo dan Budiman yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah. Menurut Hasto, aksi yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.
Dia juga menyinggung Pemilu 2019 saat kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, tempat asal Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.
"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," kata Hasto.
Hasto memastikan sanksi disiplin terhadap Budiman sudah disiapkan. Dia menyebut Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman besok.
"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko menegaskan dirinya siap bertanggung jawab atas keputusannya mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu). Relawan Prabu dibentuk untuk mendukung capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Budiman menyebut deklarasi itu merupakan atas nama pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kepartaian.
"Ya tunggu aja jangan berandai-andai. Ini kan situasi dinamis, kalau ada risiko ya tentu saja saya nggak akan lari dari tanggung jawab," kata Budiman di sela acara deklarasi relawan Prabu di Marina Convention, Semarang, seperti dilansir detikJateng, Jumat (18/8).
(iws/dpw)