Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali Wayan Koster merespons soal simpatisan salah satu bakal calon legislatif (bacaleg) yang dicoret asal Tabanan, I Nyoman Mulyadi, yang menggeruduk markas DPD PDIP Bali. Menurut Koster, bacaleg yang dipilih adalah kader yang terbaik.
Hal itu ia sampaikan pada saat ditemui awak media di Primakara University, Denpasar, Bali, Jumat (18/8/2023). "Yang dipilih itu yang terbaik," ujar Gubernur Bali itu.
Koster tak ambil pusing soal simpatisan yang melakukan aksi demo di kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rame biasa itu. (Mulyadi dicoret) iyaa. Kan nggak cukup kursinya," ucapnya sembari jalan.
Koster mengimbau agar semua kader mengikuti dan melaksanakan perintah partai. "Laksanakan penugasan partai," tegas Gubernur Bali itu.
Sebelumnya, ratusan kader dan simpatisan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kediri, Tabanan, Bali, menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, Rabu (16/8/2023). Mereka keberatan dengan pencoretan Ketua PAC PDIP Kediri I Nyoman Mulyadi sebagai bacaleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.
"Kami ingin menyampaikan aspirasi. Karena tokoh masyarakat kami, kebanggaan masyarakat Kediri, belum muncul (di daftar bacaleg)," kata Koordinator aksi massa PAC PDIP Kediri Dewa Alit Artha di depan kantor DPD PDIP Bali, Rabu (16/8/2023).
Menurut Alit, demonstrasi yang dilakukan merupakan gerakan spontanitas. Mereka menuntut agar Mulyadi masuk daftar bacaleg. "Dengan rasa hormat agar keinginan dan harapan masyarakat Kediri dapat diakomodasi," tuturnya.
(nor/nor)