Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna menuturkan masih kekurangan guru meski pada tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem mendapat kuota 727 tenaga pengajar melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sebab, dari kuota tersebut, sebanyak 512 guru telah terdata di data pokok pendidikan (Dapodik).
"Kami masih tetap kekurangan banyak guru meskipun dapat jatah sebanyak 727 pada PPPK tahun ini," kata Sutrisna, Rabu (16/8/2023).
Menurut Sutrisna, para kandidat PPPK tersebut juga belum tentu lulus ujian. Namun, dia berharap paling tidak sebanyak 50 persen kuota PPPK bisa terisi untuk menekan kekurangan guru di Gumi Lahar, sebutan untuk Karangasem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutrisna menjelaskan Karangasem masih kekurangan sekitar 1.293 guru yang terdiri dari 657 guru Sekolah Dasar (SD) dan 636 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, persoalan tersebut sedikit teratasi dengan kehadiran guru honorer dan juga relawan mengajar.
Menurut Sutrisna, kini ada belasan relawan yang mengajar di Seraya, Datah, dan daerah lainnya. Mereka adalah pensiunan guru dan anak muda yang ingin memajukan daerahnya masing-masing.
Sebelumnya, Kabupaten Karangasem bakal mendapat kuota PPPK sebanyak 1.283 pada 2023. Rinciannya, 727 tenaga pendidikan dan 556 tenaga kesehatan.
Pemkot Denpasar Usulkan 594 Formasi Guru PPPK
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mengusulkan sebanyak 594 formasi guru PPPK pada 2023. Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikpora Kota Denpasar Ni Made Ayu Agustini menjelaskan usulan tersebut disampaikan pada pemerintah pusat pada awal bulan ini.
Ayu menerangkan hanya guru bahasa Inggris, bahasa Bali, dan seni budaya yang tidak mendapatkan kuota PPPK pada tahun ini. "Sehingga kekurangan guru sekitar 72 orang," tuturnya Minggu (13/8/2023). Adapun, pada tahun ini guru yang pensiun di Denpasar mencapai 234 orang.
Menurut Ayu, hingga kini kekurangan guru di Denpasar masih bisa disiasati dengan bantuan guru yang mengajar secara rangkap. Misalkan, guru kelas ikut mengajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
(gsp/hsa)