Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karangasem menyebut jika perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bukan solusi untuk mengatasi kekurangan guru di Karangasem. Hal tersebut diungkapkan saat Komisi IV DPRD Karangasem melaksanakan rapat kerja dengan Disdikpora di ruang rapat DPRD Karangasem, Senin (22/5/2023).
"Perekrutan PPPK hanya mengubah status saja dari yang sebelumnya kontrak atau honorer untuk kemudian menjadi PPPK. Jadi, tetap saja Karangasem akan terus kekurangan guru," kata anggota Komisi IV DPRD Karangasem I Nyoman Mardana Wimbawa.
Ia sangat berharap dinas terkait segera untuk mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut. Karena jika ingin pendidikan di Karangasem maju, maka tenaga pendidiknya juga harus sesuai kebutuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini kami masih kekurangan sekitar 1.200 guru dan ditambah lagi sekitar 300 di akhir tahun ini. Jika masalah ini tidak diatasi secepatnya, maka kami kekurangan guru di Karangasem akan terus bertambah setiap tahunnya," kata Mardana.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Karangasem I Nyoman Rena. Ia mengaku jika perekrutan PPPK tidak menjadi solusi karena yang diangkat adalah orang yang sebelumnya ada namun hanya berstatus kontrak atau honorer.
Menurutnya, ada solusi dengan menggunakan dana BOS untuk mengangkat tenaga yang sudah punya sertifikasi pendidikan oleh masing-masing sekolah. Namun, hal ini bertentangan dengan PP 49 Tahun 2018 yang menyatakan tidak boleh merekrut tenaga kontrak.
"Inilah yang seharusnya dikomunikasikan secara intensif ke pusat agar masalah kekurangan guru di Karangasem bisa secepatnya diatasi," kata Rena.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna mengatakan sampai saat ini Kabupaten Karangasem masih kekurangan sekitar 1.293 guru. Dengan rincian 657 orang di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 636 orang di tingkat SMP.
"Untuk mengatasi permasalah tersebut, kami akan melakukan komunikasi ke Menpan RB semoga secepatnya dapat solusi. Sehingga kami di Karangasem tidak lagi kekurangan guru untuk ke depannya," kata Sutrisna.
(nor/nor)