Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad membantu Wayan Koster memenangkan Ganjar Pranowo dengan suara 93 persen dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Bali. Untuk itu, PPP mendorong agar kadernya Sandiaga Salahuddin Uno menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang mendampingi Ganjar.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Bali Idy Muzayyad mengungkapkan kader PPP di Bali akan memenangkan Ganjar. Ia bahkan menyebut Gubernur Jawa Tengah itu bisa meraih kemenangan telak di Pulau Dewata.
"Bersama PDIP, kami targetkan 93 persen kemenangan Ganjar di Bali. Persis seperti kemenangan Jokowi di Pilpres2019," kata Muzayyad kepada awak media di Denpasar, Senin (14/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berharap Duet Ganjar-Sandi Terealisasi
Muzayyad menyebut partainya tidak hanya berambisi memenangkan Ganjar pada Pilpres2024. Menurutnya, PPP juga mengisyaratkan untuk mendorong Ketua Badan Pemilihan Umum (Bappilu) PPP Sandiaga Uno untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar.
"Itu merupakan amanat dari Rapimnas. Kami berharap duet ini (Ganjar-Sandi) bisa terealisasi," tandasnya.
PDIP Dikeroyok, PPP Optimistis Ganjar Menang
Sementara itu, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono optimistis Ganjar Pranowo bisa meraup suara maksimal pada Pilpres 2024. Ia tak ambil pusing dengan keputusan PKB, PAN, dan Golkar yang kini mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024.
Mardiono awalnya menyinggung Joko Widodo (Jokowi) yang hanya didukung oleh tiga partai bisa menang pada Pilpres 2014. Menurutnya, Ganjar juga bisa memenangkan Piplres 2024 karena memiliki karakteristik dan latar belakang yang mirip dengan Jokowi.
"Dikeroyok banyak partai, kami masih memperoleh kemenangan tinggi," kata Mardiono di rumah jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Senin (14/8/2023).
Pendamping Ganjar Tunggu Partai Koalisi
Disinggung terkait kemungkinan Sandiaga Uno dipasangkan sebagai cawapres pendamping Ganjar, Mardiono menjawab diplomatis. Ia menegaskan penentuan sosok pendamping Ganjar pada Pilpres 2024 bukan hanya keputusan PPP dan PDIP. Melainkan, keputusan bersama partai koalisi lainnya.
Menurut Mardiono, penentuan pendamping Ganjar harus memperhitungkan banyak hal.
"Kami perhitungkan dinamika politik, kemampuan, track record, karakter, semua kami persembahkan untuk rakyat. Jadi, bukan orangnya siapa, tapi kemampuannya ini akan kami persembahkan," tandasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mendapat dukungan dari PKB sebagai capres 2024. Setelah PKB, giliran Golkar dan PAN yang menyatakan dukungannya terhadap Prabowo. Acara deklarasi dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Dukungan bagi Prabowo sebagai capres 2024 juga menguat di berbagai daerah, termasuk Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). DPD Pro Jokowi (Projo) Bali bahkan mengusulkan Ganjar Pranowo sebagai cawapres mendampingi Prabowo sebagai capres.
Sementara itu, Projo NTB mengusung Prabowo dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Ketua Umum relawan Projo Budi Arie Setiadi enggan berkomentar perihal arah dukungan Projo dalam Pilpres2024. Dia ingin fokus pada tugas barunya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
"Sudah pokoknya kami fokus kerja, urusan politik nanti dulu," ujarnya selepas acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komisi Informasi (KI) di Lombok Raya Hotel,Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (7/8/2023).
Optimisme Koster
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster sesumbar bisa mengamankan 90 persen suara di Bali. Ketua DPD PDIP Bali itu tak mau ambil pusing dengan keputusan PAN, PKB, dan Golkar yang berkoalisi mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
Meski PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres bakal 'dikeroyok' oleh partai pendukung Prabowo, Koster tetap optimistis Ganjar bakal menang telak di Bali. "Yang penting, di Bali, Pak Ganjar harus (dapat suara) di atas 90 persen. Ya, saya optimistis (Ganjar menang)," kata Koster di Lapangan Bajra Sandhi, Denpasar, Minggu (13/8/2023).
Pengamat Politik: Ganjar Sulit 90 Persen di Bali
Pengamat Politik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) I Nyoman Subanda menilai target suara 90 persen Ganjar Pranowo di Bali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sulit diwujudkan. Target kemenangan mutlak itu sebelumnya diungkapkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Subanda menilai sosok Ganjar masih belum sepopuler Joko Widodo (Jokowi) saat bertarung dalam dua kali Pilpres sebelumnya. Menurutnya, optimisme Koster memenangkan Ganjar dengan target tinggi berdasarkan faktor basis masa PDI Perjuangan yang masih dominan di Bali.
"(Target) 90 persen, tidak gampang ya. Tidak seperti Jokowi," kata Subanda kepada detikBali, Senin (14/8/2023).
"Satu, bahwa massanya masih banyak di Bali. Kedua, pejabat-pejabat lokal di Bali, bupati dan wali kota, masih didominasi oleh PDI Perjuangan. Itulah Pak Koster (Gubernur Bali Wayan Koster) bisa optimis lagi," imbuhnya.
Kader Golkar Bisa All Out
Di sisi lain, Subanda juga menyoroti popularitas Prabowo Subianto yang disebut-sebut sebagai pesaing Ganjar pada Pilpres 2024. Terlebih, Prabowo kini diusung oleh empat partai, yakni Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar.
Subanda menilai persaingan Ganjar dan Prabowo akan berlangsung sengit. Terlebih jika calon wakil presiden (bacawapres) yang mendampingi Prabowo berasal dari Partai Golkar.
Bila hal itu terjadi, Subanda melanjutkan, kader Golkar di Bali akan all out memenangkan Prabowo. Sebaliknya, jika bacawapres Prabowo bukan dari Golkar, Subanda memprediksi dukungan terhadap Prabowo tidak akan maksimal.
"Masih akan ada jeda waktu. Apakah nanti hasil (bacawapresnya) diambil dari orang Golkar, sehingga orang Golkar akan all out. Kalau itu adanya (persaingan eksistensi Ganjar dan Prabowo di Bali) akan signifikan," tandasnya.
(hsa/gsp)