SAR Gabungan menggunakan dua peralatan utama (alut) milik Sat Polair Polres Jembrana serta Basarnas Bali dalam pencarian warga asal Karangasem tersebut. SAR Gabungan menyusuri Selat Bali bagian utara hingga di Pura Segara Rupek dan ke pesisir selatan Jembrana. Selain itu, pesisir pantai juga disisir petugas dengan total personel 14 orang.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan pencarian pada hari kelima belum membuahkan hasil hingga pukul 17.00 Wita. "Sampai hari ini upaya kami masih belum membuahkan hasil (nihil). Kami belum dapat menemukan korban," ungkapnya kepada detikBali, Jumat (11/8/2023).
Keluarga Berata juga masih berada di Pelabuhan Gilimanuk untuk menunggu proses pencarian hingga korban ditemukan. Manajer Usaha PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk Djumadi membenarkan keluarga telah melakukan upacara secara niskala di sekitar Pelabuhan Gilimanuk serta di lokasi tim SAR Gabungan memulai pencarian.
"Keluarga korban masih di sini (PelabuhanGilimanuk), jadi masih kami berikan fasilitas. Namun, info terakhir sore ini adalah pencarian terakhir keluarga, sebab besok adalah hari raya Kuningan. Jadi setelah itu akan kembali lagi keKarangasem," ungkapDjumadi.
Sebelumnya, seorang penumpang KMP Pratitha dilaporkan menceburkan diri ke Selat Bali saat kapal sedang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang pada Senin sore (7/8/2023). Identitas pria yang melompat dari kapal itu sempat misterius.
Belakangan, keluarga meyakini pria tersebut adalah I Ketut Berata (44) asal Banjar Dinas Bukit, Kelurahan Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Keluarga mengenali ciri-ciri Berata berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV.
(nor/nor)