Instalasi Pengolahan Bau di TPST Kesiman Ditarget Rampung Akhir Agustus

Instalasi Pengolahan Bau di TPST Kesiman Ditarget Rampung Akhir Agustus

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 09 Agu 2023 16:27 WIB
TPST Kesiman Kertalangu di Denpasar Timur
TPST Kesiman Kertalangu di Denpasar Timur, Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Denpasar -

Pengerjaan instalasi pengolahan bau sampah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2023. Saat ini, proyek tersebut masih terus dikerjakan demi mengendalikan bau sampah yang dikeluhkan warga di sekitar TPST Kesiman Kertalangu.

"Cerobong utama kami perbarui lebih tinggi. Sebelum masuk cerobong itu, ada sistem yang disirkulasikan dulu asap atau uapnya. Itulah namanya sistem pengendalian bau dan emisi," kata Direktur Umum PT Bali CMPP Andrean Radhita, Rabu (9/8/2023). PT Bali CMPP adalah pengelola TPST Kesiman Kertalangu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andrean berharap pengerjaan instalasi pengolahan bau tersebut segera rampung agar pengangkutan sampah ke TPST Kesiman Kertalangu kembali berjalan normal. TPST tersebut tutup sejak 23 Juli lalu karena warga mengeluhkan bau sampah yang menyengat. Selama penutupan tersebut, sampah yang biasa diterima TPST Kesiman Kertalangu untuk sementara dikirim ke TPA Suwung.

Menurut Andrean, salah satu penyebab bau di TPST Kesiman Kertalangu adalah karena sampah yang terkumpul belum terpilah, antara organik dan nonorganik. Ia menyebut Bali belum memiliki sistem pemilahan sampah sampah baik.

ADVERTISEMENT

"Sampah-sampah yang masuk ke kami adalah sampah yang bercampur dan relatif berumur sekian hari, sehingga sudah mengeluarkan bau akibat pembusukan," imbuhnya.

Andrean menjelaskan sistem pengolahan di TPST Kesiman Kertalangu bukan dengan cara membakar sampah. Sampah yang masuk, kata dia, diproses menjadi bahan bakar melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

Dalam prosesnya, sampah dikeringkan untuk menurunkan kadar airnya. Pada tahapan pengeringan sampah itulah, terdapat proses penguapan yang dikeluarkan melalui cerobong.

"Yang kami keringkan adalah kandungan air yang ada di sampah dan otomatis air sampah sudah berbau. Jadi, otomatis ada beberapa uap yang keluar dari cerobong dan membawa bau juga," ungkapnya.

Andrean berharap sampah yang masuk ke TPST Kesiman Kertalangu telah dipilah dari sumber. Selama ini, TPST Kesiman Kertalangu ditargetkan dapat mengolah 450 ton sampah per hari. "Namun, karena kami dalam tahap uji coba dan harus ada penyempurnaan di mesin, kami baru menerima sampah sekitar 100-270 ton per hari," tandasnya.

Sebelumnya, warga di sekitar TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, mengeluhkan bau sampah yang membuat pernapasan mereka terganggu. Keluhan tersebut sempat diungkapkan dengan pemasangan baliho bertuliskan 'Desa Budaya Berubah Jadi Desa Baudaya. Kami masyarakat tidak terima janji busuk, apalagi bau busuk.' Pemkot Denpasar pun mendorong pengelola TPST Kesiman Kertalangu untuk menggenjot pengerjaan instalasi pengolahan bau sampah.




(iws/gsp)

Hide Ads