Koster Klaim APBD Bali Aman, Singgung Perbedaan Hitungan dengan Sekda

Denpasar

Koster Klaim APBD Bali Aman, Singgung Perbedaan Hitungan dengan Sekda

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Senin, 17 Jul 2023 16:24 WIB
Rapat Paripurna ke-23 agenda jawaban Gubernur Bali Wayan Koster terkait pandangan umum fraksi terhadap Raperda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, Rabu (28/6/2023).
Gubernur Bali Wayan Koster di DPRD Bali, Rabu (28/6/2023). Foto: Aryo Mahendro/detikBali
Denpasar -

Gubernur Bali Wayan Koster membantah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bali 2023 defisit Rp 946 miliar hingga Rp 1.9 triliun. Menurut dia, terdapat perbedaan perhitungan anggaran daerah tersebut antara ia dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra.

Koster menjelaskan pendapatan daerah pada APBD 2023 ditargetkan mencapai Rp 6,9 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan asli daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp 4,7 triliun. "Sampai 14 Juli realisasinya sudah mencapai Rp 2,4 triliun atau 50 persen," tuturnya di kantor DPRD Bali.

Koster menjelaskan pemasukan dari pajak kendaraan bermotor (PKB) sudah mencapai 57 persen. Sedangkan, bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) mencapai 96 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menunjukkan ekonomi Bali sudah pulih karena makin banyak orang beli mobil," ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.

Koster mengeklaim pendapatan harian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dari Januari-Juni 2023 mencapai Rp 14,5 miliar. Namun, memasuki Juli, pemasukan harian Pemprov Bali naik menjadi Rp 16 miliar per hari.

ADVERTISEMENT

Koster memperkirakan pendapatan harian Pemprov Bali meningkat pada Agustus-Desember mendatang. Namun, tidak menutup kemungkinan pendapatan Pemprov Bali stagnan sebesar Rp 16 miliar per hari.

Pemprov Bali, Koster melanjutkan, memiliki sejumlah opsi jika APBD Bali defisit. Salah satunya, dengan menggunakan pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Mata Bali Mandara untuk menutup kekurangan anggaran daerah tersebut.

Selain itu, Koster menambahkan, Pemprov Bali juga akan memangkas belanja daerah nonprioritas. Proyeksinya, bisa menghemat belanja hingga Rp 200 miliar.

"Jadi Desember, saya pastikan klop, nggak ada defisit," ungkap Koster.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra menerbitkan Surat Edaran Nomor 5232 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pelaksanaan Belanja Daerah pada APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2023. SE tersebut menyebutkan terdapat kekurangan pendanaan mencapai Rp 1,9 triliun.

SE itu membeberkan pendanaan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2023 setelah laporan keuangan tahun 2022 audit, yaitu defisit pendanaan APBD 2023 induk sebesar Rp 946,37 miliar. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) pembiayaan APBD 2023 sebesar 107,36 miliar dan kekurangan pendanaan anggaran dalam APBD 2023 sebesar Rp 1,05 triliun.




(gsp/nor)

Hide Ads