Langka, 2 Sapi Terjangkit Rabies di Jembrana

Langka, 2 Sapi Terjangkit Rabies di Jembrana

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 17 Jul 2023 14:39 WIB
Tiga ekor sapi milik warga di Banjar Dinas Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, matiΒ mendadak, Sabtu (10/6/2023) sore. (istimewa)
Ilustrasi sapi mati. (istimewa)
Jembrana -

Kasus rabies langka terjadi di Kabupaten Jembrana, Bali. Dua ekor sapi mati akibat penyakit yang ditularkan oleh hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kera, dan kucing itu.

"Sebelumnya, ada laporan dari warga bahwa sapi miliknya mengalami perubahan perilaku dan menolak makan. Mereka lalu menghubungi tim di kecamatan untuk pemeriksaan," ungkap Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa saat ditemui detikBali, Senin (17/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widarsa mengungkapkan kedua sapi milik warga di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, itu dinyatakan positif rabies pada Kamis (13/7/2023) lalu. Sebelum mati, kedua sapi itu mengalami perubahan perilaku. Air liurnya juga berlebihan.

Pemilik sapi sempat diimbau agar tidak menjual sapi tersebut dan mengawasinya selama 14 hari. "Namun, pada hari yang sama, sapi tersebut tiba-tiba mati. Karena ada kecurigaan, kami mengambil sampel dan mengirimkannya ke Laboratorium BBVet Denpasar. Pada 13 Juli 2023, hasilnya menunjukkan bahwa sapi tersebut positif rabies," imbuh Widarsa.

ADVERTISEMENT

Widarsa mengatakan pemilik sapi akhirnya ikut diberikan vaksinasi antirabies (VAR) lantaran sempat memeriksa mulut sapi dan terkena air liur. Menurutnya, pemberian VAR kepada pemilik sapi sebagai upaya pencegahan agar tidak terpapar rabies. "Pemilik sudah kami VAR," imbuhnya.

Daging sapi yang terpapar rabies, kata Widarsa, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Meski demikian, ia mengakui belum ada penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut.

"Jika sudah dimasak, masih bisa dikonsumsi. Namun, yang berbahaya adalah saat proses pemotongan sapi. Karena jika darah masuk ke tubuh manusia, ada kemungkinan penularan," kata Widarsa.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, terdapat 52 kasus positif rabies pada hewan di Gumi Makepung sepanjang Januari hingga Juli 2023. Hewan yang terpapar rabies itu, terdiri dari 50 ekor anjing dan 2 ekor sapi.

"Terkait kasus rabies pada sapi ini, kami sedang melakukan penyisiran. Jika sapi tergigit anjing yang positif rabies dalam rentang waktu 14 hari, masih bisa kami antisipasi dengan vaksin rabies. Asalkan, virus belum mencapai otak," tandas Widarsa.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads