Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya mengimbau warga Bali yang berada di wilayah pesisir untuk waspada terhadap potensi banjir pesisir atau rob pada 5-8 Juli 2023. Potensi banjir rob itu menyusul setelah fenomena full moon dan perigee.
"Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali," ujar Wiryajaya kepada detikBali, Minggu (2/7/2023).
Menurut Wiryajaya, fenomena bulan purnama (full moon) pada 3 Juli 2023 bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 4 Juli 2023. Fenomena itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiryajaya menjelaskan waktu terjadinya banjir rob tersebut berbeda pada masing-masing wilayah. Secara umum, banjir rob berdampak aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
"Khususnya masyarakat yang berada di sekitar pelabuhan, pesisir, termasuk kepariwisataan. Apalagi Bali dengan wisata baharinya, jadi ini cukup terpengaruh kalau banjir rob terjadi," imbuhnya.
BMKG memprediksi banjir rob berpotensi terjadi di wilayah pesisir Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, dan Klungkung. Berikut 24 wilayah pesisir yang berpotensi diterjang banjir rob pada 5-8 Juli 2023:
- Pantai Soka
- Pantai Pasut
- Pantai Kelanting
- Pantai Yeh Gangga
- Pantai Kedungu
- Pantai Tanah Lot
- Pantai Batu Bolong
- Pantai Seminyak
- Pantai Kuta
- Pantai Jerman
- Pantai Nusa Penida
- Pantai Balangan
- Pantai Padang-padang
- Pantai Nuggalan
- Pantai Pandawa
- Pantai Nusa Dua
- Pantai Serangan
- Pantai Sanur
- Pantai Sindu
- Pantai Saba
- Pantai Masceti
- Pantai Lebih
- Pantai Kusamba
- Pantai Batu Kori
(iws/iws)