Seniman Visual Asal Lombok Pamerkan Karya AI, Terinspirasi dari Men Brayut

Seniman Visual Asal Lombok Pamerkan Karya AI, Terinspirasi dari Men Brayut

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Minggu, 11 Jun 2023 16:41 WIB
Pameran tunggal seniman visual asal Lombok Mantra Ardhana bertajuk β€œKissing The Poetry” mulai tanggal 9 Juni sampai 31 Juli 2023 di Santrian Gallery, Sanur. (Rizki Setyo Samudero)
Foto: Pameran tunggal seniman visual asal Lombok Mantra Ardhana bertajuk
Denpasar -

Seorang seniman visual asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Mantra Ardhana memanfaatkan kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) ke dalam karya seni visualnya.

Dalam penciptaan karya, pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu tidak terbatas pada medium konvensional (seni lukis) saja. Namun, riset daneksperimentasinya menyasar ke ranah musik, elektronika, teknologi digital (audio, visual, video) beserta internet.

Bagi seniman seperti Mantra, teknologi digital dan internet sebagai perangkat guna memproduksi karya seni visual bukanlah hal yang baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantra bercerita pada 2000 di sela-sela praktik analognya, ia membeli komputer dan digunakan untuk eksperimen serta eksplorasi. Hasilnya berupa image (gambar) digital, lalu ia cetak di atas kanvas dengan sentuhan analog maupun video art yang terpadu dengan musik.

Menurutnya, internet bukan hanya berfungsi sebagai media distribusi karya-karya digital tersebut. Pemanfaatan teknologi AI terwujud pada satu karya new media yang disajikan dalam pameran dengan judul "The Brayut".

Mantra terinspirasi oleh cerita klasik masyarakat Bali tentang kegigihan seorang ibu bernama Men Brayut, yang melahirkan 18 anak hingga membesarkannya. Atas keteguhan, ketabahan, dan kesucian hatinya, masyarakat Bali menjadikan Men Brayut sebagai ikon kebajikan dan kebijaksanaan.

Lanjutnya, Mantra mempresentasikan TheBrayut dalam bentuk trilogi, yangmaterinya dibangun dari olahan digital serta AI. Kemudian disambungkan dengan prinsipgrafika dan rangkaian elektronik.

"Karya ini pada dasarnya berupa gambar diam, namun atas saling silang medium, terciptalah ilusi yang menggerakkan serta memperdalam dimensi hingga nampak 3D," jelas Mantra, Minggu (11/6/2023).

"Aku berharap karya ini bisa menjadi media dialog tentang warisan masa lampau, yaitu nilai serta filosofi dari sosok Men Brayut ini. Khususnya untuk generasi muda masa kini yang hidup dalam peradaban dengan percepatan dan kecanggihan teknologi informasi," tutur Mantra.

Sebagai informasi, dalam pameran tunggal Mantra yang bertajuk "Kissing The Poetry" ini, disajikan 27 karya yang terdiri dari karya oil on canvas, watercolor on paper, dan new media. Pameran ini berlangsung mulai 9 Juni sampai 31 Juli 2023 di Santrian Gallery, Sanur.




(nor/hsa)

Hide Ads