Pembangunan rumah deret bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk keluarga kurang mampu di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Klungkung, terus dikebut. Proses pembangunan sejak awal Mei hingga saat ini sudah mencapai 40 persen atau melebihi realisasi target 32 persen.
Sebanyak 36 rumah tersebut harus segera ditempati oleh 36 kepala keluarga (KK) miskin di Klungkung yang sudah terdaftar untuk mendapatkannya secara gratis.
Rumah deret ini dibangun di atas tanah seluas 22.470 meter persegi. Total menghabiskan biaya Rp 3 miliar yang semua didanai Kemensos. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung menargetkan rumah sudah bisa ditempati pada September atau Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami kejar proses pembangunannya tanpa mengurangi kualitas yang ada, artinya dikerjakan cepat tapi hasil harus bagus," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Klungkung I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya, kepada DetikBali di lokasi pembangunan, Sabtu (10/6/2023).
Pembangunan dilakukan swakelola oleh Dinsos dengan 30 pekerja. Saat ini sedang proses pemasangan beton, tembok batako, hingga pemasangan kusen dan pintu.
Rumah yang dilengkapi dengan dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi ini dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Rumah diprioritaskan untuk para warga miskin yang termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Syaratnya selain tidak memiliki rumah, wajib masuk dalam daftar DTKS, dan tentunya tidak memiliki tanah pekarangan," ujar Putra Mahajaya,
Rumah deret ini juga akan dilengkapi dengan berbagai komponen pemberdayaan seperti kerajinan, peternakan, perkebunan hingga pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selanjutnya bisa dimanfaatkan warga untuk dikelola secara individu maupun berkelompok.
"Melalui kegiatan pemberdayaan, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta mampu mengeluarkan mereka dari garis kemiskinan," ujar pejabat asal Desa Bongkasa, Badung, itu.
Ke depan, perumahan akan ditambah berbagai fasilitas sesuai proposal awal, semisal jalan lingkungan, paving, got drainase, hingga pengelolaan sampah. Ada pula area bermain dan edukasi anak.
Usulan awal dari Pemkab Klungkung kepada Kemensos adalah untuk 65 keluarga, tapi baru terpenuhi 36 keluarga saja. Sisanya masih diusulkan lagi karena lahan lokasi pembangunan tersisa cukup luas.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Sulang I Wayan Sukasna mengaku warga desanya hanya mendapat lima jatah rumah. Awalnya, sebagai lokasi pembangunan, Sukasna mengusulkan 20 warganya mendapat jatah bantuan tersebut.
"Syaratnya banyak yang tidak memungkinkan, benar miskin tapi masih memiliki lahan pekarangan sendiri, sehingga nanti ke depan kami upayakan bantuan bedah rumah dari Pemkab," ujarnya.
(hsa/hsa)