Gantikan Ayahnya, Afrizal Jadi Calon Jemaah Haji Termuda Asal Bali

Denpasar -

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Bali akan melepas 698 calon jemaah haji embarkasi Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 10 Juni 2023. Afrizal Yafi Burdah menjadi calon jemaah haji termuda dari Bali dengan usia 19 tahun.

Afrizal tidak pernah berpikir mengumpulkan uang dan mendaftar untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Ia menuturkan ayah dan ibunyalah yang mendaftar haji pada 2012 silam.

Saat mendaftar, orang tua Afrizal mendapat antrean keberangkatan haji pada 2023 atau 11 tahun setelah pendaftaran. Namun, ayah Afrizal meninggal dunia sebelum sempat menemani istrinya berangkat haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya posisinya menggantikan orang tua (ayah) saya. Saya menggantikan bapak saya yang meninggal pada 2021," kata Afrizal di Denpasar, Jumat (2/6/2023).

Afrizal dan keluarganya kemudian menyerahkan akta kematian sang ayah ke Kanwil Kemenag Bali. Karena sudah mendaftar, Kemenag Bali memutuskan untuk mengalihkan kesempatan naik haji kepada Afrizal.

Afrizal mengaku siap menjalankan rukun Islam kelima. "Untuk menjalani aktivitas haji, Insyaallah bisa. Saya, sebagai yang termuda juga punya tanggung jawab membantu bagi (para calon jamaah haji) yang lanjut usia," tutur mahasiswa Universitas Udayana jurusan Agrobisnis angkatan 2022 itu.

Di sisi lain, Afrizal mengaku agak canggung saat bersosialisasi dengan para calon jamaah haji lain yang berusia di atas 50 tahun. Meski begitu, ia berharap semua jemaah haji dapat kembali ke Tanah Air dengan kondisi sehat.

"Semoga (para jemaah haji) yang lansia ini bisa kembali ke tanah air dalam kondisi yang sehat dan baik," ujarnya.

Selain Afrizal, ada juga Juhrawiyah yang menjadi calon jemaah haji tertua se-Bali. Perempuan berusia 103 tahun itu akan berangkat ke Jeddah dari Surabaya bersama calon jemaah haji dari Bali lainnya.

"Bahagia sekali saya mau naik haji," kata Juhrawiyah.

Juhrawiyah mengaku sudah mendaftar haji sejak 2014. Sembilan tahun menunggu antrean, penantiannya tiba meski harus berangkat ke Tanah Suci tanpa didampingi satupun keluarganya.

Perempuan yang tinggal di rumah keponakannya, di Kampung Kodok, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, itu menyatakan siap dengan semua kegiatan ibadah haji di Tanah Suci. Dia mengaku sudah berkonsultasi dengan dokter dan membekali diri dengan obat-obatan yang diperlukan selama berhaji di bawah panasnya suhu udara di Arab Saudi.

"(Bawa obat-obatan) sudah. Dapat rujukan dan periksa ke dokter (sejak) dua bulan (yang lalu)," kata Juhrawiyah.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

159 Jemaah Haji Berusia di Atas 65 Tahun

Kepala Bagian Penyelenggara Umroh dan Haji Kanwil Kemenag Bali Nurkhamid mengatakan dari 698 jemaah haji dari Bali, sebanyak 159 orang di antaranya berusia di atas 65 tahun. Bahkan, ada juga yang harus menggunakan kursi roda.

"(Calon jemaah haji) yang pakai kursi roda, 19 orang. Nah, nanti itu semua akan kami mitigasi bagaimana jamaah lansia ini bisa melaksanakan ibadah haji terutama rukun dan wajibnya dengan baik, nyaman, dan dapat menjalankan seluruh syariatnya," kata Nurkhamid.

Seperti diberitakan, para calon jemaah haji itu terbagi menjadi dua kelompok terbang (kloter). Yakni, kloter 45 terdiri dari jemaah asal Bali dan kloter 46 yang berisi para calon jemaah haji dari Bali, Sidoarjo, dan Trenggalek.

Rencananya, mereka berangkat ke Surabaya dengan menumpang pesawat dan bus pada 8 dan 9 Juni mendatang. Sampai di Surabaya, para calon jemaah asal Bali, Sidoarjo, dan Trenggalek akan berangkat ke Tanah Suci pada 10 Juni pukul 16.00 WIB.

Para calon jemaah haji gelombang kedua diperkirakan akan tiba di Jeddah pukul 22.25 waktu setempat. Setelah tiba di Jeddah, para calon jemaah haji akan melanjutkan perjalanan ke Makkah.