Mangkrak 3 Bulan, Bagaimana Nasib Tol Gilimanuk-Mengwi?

Round Up

Mangkrak 3 Bulan, Bagaimana Nasib Tol Gilimanuk-Mengwi?

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 25 Mei 2023 09:14 WIB
Lokasi groundbreaking Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (24/5/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Lokasi groundbreaking Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (24/5/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Denpasar -

Nasib megaproyek Jalan Tol Jagat Kerthi Bali atau Tol Gilimanuk-Mengwi menjadi pertanyaan. Sejak groundbreaking atau peletakan batu pertama pada September 2022, progresnya sangat lambat. Bahkan, kini pengerjaan mandek. Terungkap, proyek tersebut mangkrak sejak tiga bulan lalu.

Saat ini pengerjaan perataan lahan di dekat lokasi groundbreaking sepi dari aktivitas proyek. Dari pantauan detikBali, perataan lahan untuk proyek jalan bebas hambatan ini hanya di sekitar lokasi groundbreaking. Tepatnya di lahan milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kerta Bali Saguna (KBS) Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.

Tidak Ada Alat Berat

Seluruh alat berat juga sudah tidak terlihat di area lahan. Namun, masih ada sekitar empat alat berat serta tiga truk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat berat dan truk tersebut berada di sebuah gudang dengan dinding seng berwarna biru di selatan lokasi groundbreaking. Tali pembatas proyek juga sudah tidak pada tempatnya dan hanya ada beberapa papan larangan.

Salah seorang warga setempat I Ketut Susana mengatakan aktivitas proyek Tol Gilimanuk-Mengwi ini sudah berhenti sejak Februari 2023. Saat itu, pekerja yang melakukan pengecoran jalur irigasi masih terlihat. Namun, sebelum Idul Fitri, para pekerja sudah tidak terlihat di area proyek tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pada April 2023 sudah tidak ada pekerja, tepatnya itu sebelum Idul Fitri. Sempat saya ngobrol dengan seorang pekerja, katanya akan pulang dulu, setelah Lebaran balik lagi. Bahkan sampai hari ini juga tidak ada satupun pekerja yang kembali," ungkap Susana saat ditemui detikBali, Rabu (24/5/2023).

Ia juga menjelaskan saat ini hanya ada dua sampai orang penjaga gudang serta teknisi yang ada di area proyek. Satu orang teknisi dari luar Bali biasanya bertugas untuk memanaskan alat berat serta kendaraan yang ada di gudang, dan dua orang lainnya bergantian untuk berjaga di gudang.

"Ada teknisi biasanya memanaskan alat berat dan truk yang ada, dan ada pekerja lokal di sini yang ditugaskan untuk berjaga setiap hari, baik itu malam hari," papar Susana.

Perataan Lahan Baru 3 Kilometer

Ia menyebut perataan lahan Tol Gilimanuk-Mengwi ini baru sampai di perbatasan antara Desa Pangyangan dan Desa Pekutatan. "Kalau jaraknya itu kira-kira tiga sampai empat kilometer yang sudah diratakan, sisanya baru sebatas pembersihan dari pohon karet maupun kelapa yang ada," imbuhnya.

Untuk diketahui, Tol Gilimanuk-Mengwi ini bakal dibangun dengan total panjang 96,84 kilometer. Jalan bebas hambatan ini dikerjakan dalam tiga tahap.

Tahap I pembangunan jalur Tol Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer, tahap II Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 kilometer, dan tahap III Soka-Mengwi sepanjang 18,9 kilometer. Total investasi Tol Gilimanuk-Mengwi akan memakan biaya sebesar Rp 24,6 triliun dengan target selesai pada 2025.

Bupati Tegaskan Jalan Terus

Sebenarnya, masalah di proyek Tol Gilimanuk-Mengwi sudah terendus sejak Maret. Namun, kala itu Bupati Jembrana I Nengah Tamba menegaskan proyek dilanjutkan setelah sempat dihentikan sementara pada Februari 2023.

Tamba beralasan penghentian sementara lantaran ada pekerjaan lain yang lebih prioritas sehingga alat berat dan pekerja dialihkan.

Menurut Bupati Tamba, pembangunan jalan tol tidak hanya dilakukan di satu titik saja, tetapi juga di wilayah lain. Ia mengatakan hal ini sudah biasa terjadi. Tahap pembebasan lahan juga sedang berproses dan diharapkan bisa dilaksanakan mulai tahun ini.

"Memang biasa terjadi, informasi yang kami terima sudah dilanjutkan pekan lalu. Sudah berlanjut dan mohon masyarakat bersabar," ungkap Tamba ditemui detikBali, Rabu (29/3/2023).

Tamba menuturkan pembangunan tol dilakukan bersamaan dengan proyek Taman Kerthi Bali Semesta (KBS) yang merupakan theme park kelas dunia di Kecamatan Pekutatan. "Keduanya harus berjalan bersama-sama karena trase 1 dari Gilimanuk menjadi prioritas utama," ujar Bupati Tamba.

Tunggu Pembiayaan Perbankan

Pada Maret lalu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit membeberkan penyebab proyek Tol Gilimanuk-Mengwi mangkrak.

Danang menjelaskan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi masih menunggu dukungan pembiayaan dari perbankan atau financial close dari badan usaha pelaksananya, PT Toll Jagat Kerthi Bali.

"Kami kan menunggu finansial close mereka. Saya kira kalau kita bicara progres, konsumsi mesti ada yang biayai pembiayaan badan usahanya padahal dia juga harus biayai tanah. Jadi kami akan menunggu financial close dia, untuk dipenuhi," kata Danang saat ditemui di Kantor DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023), dikutip dari detikFinance.

Di sisi lain, dana pembebasan lahan sendiri menjadi tanggang jawab badan usaha. Danang menargetkan financial close bisa tercapai dalam satu hingga dua bulan.

"Dalam waktu satu sampai dua bulan ini mesti (target financial close). (Kalau nggak tercapai) Kemungkinan pengusahaan dicabut atau dia mencari pendanaan lain," ujarnya kala itu.

Danang mengatakan saat ini badan usaha tersebut tengah berfokus untuk mengerjakan dua ruas tol antara lain Tol Gilimanuk-Mengwi Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 23,18 kilometer (km), dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,92 km.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads