Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi mangkrak sejak sebulan lalu. Padahal, peletakan batu pertama (groundbreaking) telah dilakukan 10 September 2022, dan proyek tersebut ditargetkan selesai 2025.
Sayangnya, saat ini seluruh aktivitas proyek tol sepanjang 96,84 kilometer itu dihentikan. Perataan lahan pun baru sebatas di lokasi groundbreaking, tepatnya di lahan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kerta Bali Saguna (KBS) Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas pekerja proyek Tol Gilimanuk-Mengwi juga sudah tidak terlihat. Warga setempat Nengah Nutya (69) mengungkapkan pekerja lokal sudah dirumahkan dan kembali bekerja di kebun atau mencari pekerjaan lain.
"Sudah berhenti sejak bulan Februari lalu. Semua pekerja lokal sudah tidak bekerja. Sekarang lahan karet sudah tidak ada, masyarakat bingung kerja di mana," katanya, Selasa (14/3/2023).
Menurut Netya, beberapa hari lalu sempat ada pekerja ke lokasi proyek. Namun, bukan untuk melanjutkan pengerjaan tol, melainkan memperbaiki alat berat yang masih ada di sana. "Ada beberapa orang terlihat di sana, namun sudah sepi lagi," ujarnya.
![]() |
Sebanyak delapan alat berat dan lima truk memang masih terparkir di sebelah selatan lokasi groundbreaking. Tetapi, beberapa lainnya telah dikirim ke Kalimantan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Gudang tempat penyimpanan besi dan alat kerja juga sepi dari aktivitas pekerja.
Justru beberapa warga setempat terlihat keluar masuk lahan tol untuk berfoto-foto. Padahal, tidak sembarang orang boleh masuk lokasi tersebut karena banyak material rawan longsor dan sangat berbahaya.
Di sisi lain, warga setempat I Ketut Kariasa (52) mempertanyakan kenapa eks karyawan Perumda Bali yang tinggal di mes diminta segera mengosongkan rumah. Sementara proyek justru mangkrak.
"Memang diberikan dana tali kasih Rp 17 juta, namun pengerjaan tol juga tidak jelas. Kenapa warga tidak diberikan waktu untuk mencari lahan tinggal dulu. Kami orang susah, tidak segampang itu cari tempat tinggal," ujar Kariasa.
Sebagai informasi, Tol Gilimanuk-Mengwi dibangun untuk menghubungkan kawasan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan wilayah Mengwi di Kabupaten Badung. Jalan bebas hambatan ini dikerjakan dalam tiga tahap, dengan nilai investasi Rp 24,6 triliun.
Adapun tahap I pembangunan jalur Tol Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer, tahap II Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 kilometer, dan tahap III Soka-Mengwi sepanjang 18,9 kilometer.
(irb/hsa)