.webp)
Kementerian Agama (Kemenag) mencatat 239 calon jemaah haji berangkat dari Denpasar pada 2023. Jumlahnya nyaris dua kali lipat dibandingkan 120 jemaah haji pada tahun lalu.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Denpasar Suraji mengatakan dari total 698 calon jemaah haji se-Bali pada tahun ini, porsi Denpasar mencapai 40 persen sebagai jumlah calon jemaah haji terbanyak.
"239 orang ini adalah calon jemaah haji yang terdaftar pada akhir 2011 lalu. Jadi, mereka menunggu sekitar 12 tahun. Kecuali, calon jemaah haji lansia yang memang diprioritaskan, sehingga menunggu lebih singkat," ujar Suraji, Selasa (23/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, rentang usia dari jemaah haji tersebut, yakni 18-83 tahun. "Tahun kemarin, lansia tidak boleh berangkat. Jadi, tahun ini banyak lansia yang berangkat," jelasnya.
Sekadar informasi, tahun lalu dunia masih diselimuti pandemi COVID-19. Walhasil kuota calon jemaah haji dari Pemerintah Arab Saudi pun dibatasi.
Menurut catatan Suraji, sebanyak 41 calon jemaah haji lansia yang berangkat tahun ini berusia di atas 65 tahun. "Selain itu, ada juga 12 calon jemaah haji lansia yang akan menggunakan kursi roda," lanjut dia.
Suraji menyebut persiapan kegiatan penyelenggaraan ibadah haji sudah selesai dilakukan. Mulai dari pengurusan paspor, pemeriksaan kesehatan, hingga vaksinasi meningitis dan lainnya.
"Calon jemaah haji juga sudah kami bekali dengan 10 kali pertemuan manasik haji. Materinya terkait dengan ibadah, kesehatan, dan kebijakan-kebijakan pemerintah," terang Suraji.
Jika tidak ada aral melintang, calon jemaah haji akan meninggalkan Bali mulai 9 Juni 2023. Mereka akan diterbangkan ke Surabaya dulu sebelum menuju Arab Saudi pada 10 Juni 2023 untuk menjalankan ibadah haji.
"Tema tahun ini haji berkeadilan dan haji ramah lansia. Harapannya, karena tahun ini banyak jemaah lansia. Jadi, semuanya harus saling peduli dan bahu-membahu menolong calon jemaah haji," imbuhnya.
Masih terkait dengan tema, pemerintah menyiapkan petugas yang khusus membantu lansia ketika berada di Arab Saudi. Ibadahnya pun diberikan keringanan. "Misalnya, secara ibadah diperkenankan apabila tidak bisa melakukan salah satu rukun atau wajib haji," pungkasnya.
(BIR/hsa)
