Sejumlah kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Bali dikabarkan hengkang setelah pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) untuk Pemilu 2024. Mundurnya kader NasDem itu terjadi di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) NasDem Kota Denpasar dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) NasDem Kecamatan Tabanan.
Dua kader NasDem yang hengkang dari partai itu adalah Ketua DPD NasDem Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa dan Wakil Bendahara DPC NasDem Kecamatan Tabanan I Gusti Putu Wiarta Mas. Berikut ini sejumlah informasinya.
1. Kader NasDem Denpasar Mundur
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DPD NasDem Kota Denpasar kini tengah diterpa kabar perihal hengkangnya sejumlah kader. Padahal, belum lewat seminggu DPD NasDem Kota Denpasar melakukan pendaftaran bacaleg ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar, Bali.
Ketua DPD NasDem Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada enggan memberikan penjelasan terkait hengkangnya sejumlah kader NasDem tersebut.
"Terima kasih atas perhatiannya pada dinamika yang terjadi di Partai NasDem. Kami sudah sepakat dulu atas arahan Ketua DPW, kami berhenti dulu bicara itu," ujar Widiada melalui pesan WhatsApp, Selasa malam (16/5/2023).
Sebelumnya, sejumlah kader NasDem di Denpasar disebut-sebut mengundurkan diri. Hal itu dipicu keluarnya Ketua DPD NasDem Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa.
2. Kader NasDem Tabanan Mundur dari Partai-Batalkan Pendaftaran di KPU
Satu kader NasDem Tabanan I Gusti Putu Wiarta Mas mundur sebagai bacaleg DPRD Tabanan pada Selasa (16/5/2023). Wiarta Mas yang juga menjadi Wakil Bendahara DPC NasDem Kecamatan Tabanan juga hengkang sebagai kader partai besutan Surya Paloh tersebut.
Pengunduran diri diduga karena status kependudukannya bermasalah. Sebab pada 2018, I Gusti Putu Wiarta Mas dinyatakan sudah meninggal dunia. Bahkan, akta kematiannya sudah terbit di tahun yang sama.
Namun di tahun ini, mantan kepala wilayah atau kawil Banjar Bongan Gede tersebut terdaftar sebagai bacaleg DPRD Tabanan melalui daerah pemilihan atau dapil Tabanan I (Tabanan-Kerambitan).
Ketua DPD Nasdem Tabanan Ida Bagus Widiadnyana mengaku belum mengetahui informasi pengunduran diri Wiarta. "Saya belum terima informasi," ujarnya.
Sementara, terkait dugaan pemalsuan akta kematian, Widiadnyana mengaku tidak tahu. "Setahu saya, dia (Wiarta) baru bergabung di Nasdem pada 2023. Dia pengurus di DPC Partai Nasdem Kecamatan Tabanan," ungkapnya.
(nor/gsp)











































